Tulungagung, Jurnalmataraman. com – Sejumlah peternak sapi perah di Desa Nglurup kini memanfaatkan kotoran sapi mereka untuk memproduksi biogas. Inisiatif ini melibatkan 10 peternak yang mendapatkan dukungan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) AirNav, yang menyediakan instalasi biogas.
Program ini bertujuan untuk mengubah kotoran sapi yang biasanya dibuang menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Suyono, salah satu warga yang terlibat, menjelaskan proses pembuatan biogas yang sederhana. “Kotoran sapi dicampur air dengan perbandingan satu banding satu, kemudian dialirkan ke tangki pendam. Setelah beberapa hari, gas metana dihasilkan dan siap digunakan,” ujarnya.
“Di hari kotoran di alir dulu dan di simpan sebelum membuat setelah jadi nanti di masukkan ke tabung biogas. Saya merasa terbantu adanya untuk memasak juga bisa, untuk menghangatkan air dan unruk mandi juga bisa. Dan sebelumnya pakai kayu sampe bisa pakai gas elpiji dan sekarang tidak memakai kayu lagi tapi tetap adanya kayu,” imbuhnya.
Dengan hadirnya biogas, Suyono mengungkapkan bahwa keluarganya kini tidak lagi bergantung pada LPG untuk memasak, karena semua kebutuhan memasak mereka dapat terpenuhi dengan biogas yang dihasilkan.
Farhan Jamil, Manajer Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) AirNav, menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dari operasional navigasi penerbangan. “Di Desa Nglurup, kami telah membangun 10 instalasi biogas untuk 10 keluarga, lengkap dengan bak penampungan kapasitas 8 meter kubik dan pipa saluran ke kompor gas,” tambahnya.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi energi, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan di daerah tersebut.
Penulis : Agus Bondan
Editor : Devi Nur
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa