Blitar, jurnalmataraman.com – Pedas gurih, menjadi andalan kuliner lalapan Pak Natan, lalapan ini mengkombinasikan lalapan, dengan tambahan atau toping rempah. Rempah yang berbahan dasar segala macam empon-empon itu dijadikan toping pendamping sambel, dan ciri khas lalapan ini adalah rempahnya, yang olah terus dijadikan bumbu rempah khusus, ada yang kering ada yang basah, bumbu rempah biasanya untuk ungkep. Namun di lalapan Pak Natan yang berada di Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar ini, rempah diolah menyerupai sambal.
Sejumlah menu khas lalapan, mulai dari lalapan ayam, bebek dan ayam kampung, dan rempah basah ditaburkan di atas daging ayam atau bebek, sementara rempah kering ditaburkan di nasi hangat.
“Rasanya sih enak mas, iya enak. Soalnya memang banyak lalapan kan, Cuma kalo yang di sini ini yang membedakan itu rempahnya, uenak. Dan terasa walaupun selesai makan dikasih minum itu rempahnya tetep masih ada rasanya.” Ucap Thamrin, pembeli.
“Sambal kalo yang kering kita taburkan di nasinya, yang basah kita kasih di atas ayamnya, jadi nanti ayam itu akan dilumuri sama bumbu yang basah itu menambah cita rasa tersendiri. Kalo di nasinya yang bumbu rempah kering yang nanti biasanya kalo makan itu pas nya itu diulet sama nasi dicampur, terus kemudian dikasih ayam yang sudah ada rempah basahnya itu.” Ucap Agus Pranatan, pemilik warung.
Agus Pranatan menjual lalapan rempahnya secara online sejak bulan April 2022, tak disangka inovasi masakan tersebut dapat diterima oleh Masyarakat, dan tidak lama kemudian, ia telah banyak mendapatkan pelanggan setia selama lima bulan terakhir. (asf/ul).