Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Pengrajin wayang potehi di Tulungagung saat ini hanya tersisa seorang saja, yakni Liem Giok Bing atau banyak orang yang memanggilnya Kuwato. Selama puluhan tahun menggeluti wayang potehi, Kuwato mampu memasarkanya hingga luar negeri.
Pria asal Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung itu mengungkapkan bahwa sebelum menjadi seorang pengrajin wayang potehi, dulu dia merupakan seorang dalang wayang cina itu. Karena kesukaanya dengan wayang potehi, dia bahkan bisa menghafal setiap karakter dan peran dalam alur cerita wayang potehi.
“Dari situlah saya mencoba untuk membuat tokoh dalam wayang potehi. Bahkan saat ini saya sudah menjadi pengrajin wayang potehi selama 22 tahun,” ujarnya.
Menurut Kuwato, untuk membuat wayang potehi juga memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Pasalnya, setiap karakter wayang potehi yang dibuatnya memiliki detail yang khas dan memerlukan ketelitian. Biasanya untuk membuat satu karakter wayang potehi, dia membutuhkan waktu sekitar satu pekan lamanya.
“Bahan untuk membuat wayang potehi berasal dari kayu waru. Selain mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau, kayu waru juga memiliki kualitas yang bagus dan tidak gampang rusak. Sedangkan karakter yang paling saya suka adalah membuat karakter wayang potehi Sun Go Kong dan Kwan Kong, karena karakter dua tokoh itu yang paling saya sukai sejak dahulu,” terangnya.
Disinggung, berapa banyak pengrajin wayang potehi di Tulungagung, Kuwato mengaku bahwa pengrajin wayang potehi di Tulungagung hanya tersisa dirinya seorang. Namun, sampai saat ini masih banyak orang yang masih melestarikan wayang potehi di Tulungagung, tapi bukan sebagai pengrajin.
“Saya sangat senang sekali, jika ada orang yang ingin belajar membuat karakter wayang potehi. Karena saya ingin wayang potehi tetap terjaga. Dia juga berharap banyak kepada generasi muda untuk ikut melestarikan wayang potehi di Tulungagung,” terangnya.
Selain itu, pria berkumis itu mengatakan bahwa selama ini, hasil buah tanganya sudah menjangkau pasar nasional hingga internasional. Pasalnya, untuk memasarkan wayang potehi, dia menggunakan kemudahan internet melalui media sosial. Bahkan dalam momentum imlek kemarin, Kuwato mendapatkan banyak pesanan dari luar Tulungagung.
“Memang kalau di Tulungagung peminatnya sedikit. Tapi kalau di luar Tulungagung itu saya bisa mengirimkan pesanan hingga ratusan karakter. Saya paling jauh mendapatkan pesanan dari Jepang, Taiwan hingga Australia,” pungkasnya.