Trenggalek, jurnalmataraman.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek mengalami lonjakan signifikan sejak awal tahun 2024 hingga bulan Juni, dengan rata-rata lebih dari seratus kasus per bulan. Peningkatan kasus DBD di tahun 2024 ini dianggap sebagai bagian dari siklus lima tahunan, yang mirip dengan lonjakan yang terjadi pada tahun 2019.
Menurut data Dinas Kesehatan Trenggalek, jumlah kasus DBD kembali meningkat sejak bulan Desember 2024. Bahkan pada minggu pertama Januari 2025, sudah ditemukan 25 kasus baru. Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan lebih serius terhadap penyebaran penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Dari ribuan kasus yang tercatat, tiga kecamatan teridentifikasi sebagai wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu Kecamatan Gandusari, Karangan, dan Dongko. Saat ini, puluhan pasien yang terdiagnosis DBD masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Trenggalek serta sejumlah puskesmas di berbagai kecamatan.
“Di bulan desember terjadi peningkatan menjadi 104 kasus, jadi kasus yang tinggi pernah terjadi di tahun 2019, mudah-mudahan di tahun 2025 ini kasus DBD Kabupaten Trenggalek semakin terkendali, masyarakat harus gotong royong memeriksa dan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air di ember, bak mandi, atau tampungan lainnya,” ujar Sunarto Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek.
Untuk menanggulangi lonjakan kasus DBD, Dinas Kesehatan Trenggalek telah menggenjot berbagai program pemberantasan sarang nyamuk, termasuk program abatisasi (penaburan bubuk abate) di lokasi-lokasi yang rawan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Selain itu, pihaknya juga gencar melaksanakan pengasapan (fogging) di daerah-daerah yang terdeteksi terdapat banyak kasus DBD.
Dinas Kesehatan juga berencana untuk memperkuat komunikasi dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat guna mempercepat penanganan wabah DBD ini. Pemerintah setempat juga mengajak pihak swasta dan organisasi masyarakat untuk turut serta dalam program pencegahan yang lebih masif.
Editor : Faisal Firdaus
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa