Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Pascaambrolnya Jembatan Suwaru, Desa Suwaru, Kecamatan Bandung hingga kini tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Tulungagung. Hal itu menyebabkan mobilitas masyarakat terganggu, karena harus melewati jalan memutar.
Plt Kepala PUPR Kabupaten Tulungagung Robinson Parsaoran Nadeak mengatakan, sebenarnya pembangunan Jembatan Suwaru sudah dimasukan dalam aplikasi, dan pada bulan ini akan dilakukan tender. Untuk anggaran pembangunan Jembatan Suwaru mencapai Rp 2,8 Miliar yang berasal dari APBD Tulungagung.
“Kalau pembangunan jembatan hanya 1 paket di 2022 ini, saat ini sudah masuk aplikasi Sirup dengan nama paket pekerjaan penggantian jembatan ruas jalan Suwaru- Tulungrejo pada sub kegiatan penggantian jembatan,” tuturnya.
Robinson mejelaskan, pembangunan Jembatan Suwaru akan dilakukan dengan membongkar bangunan jembatan secara keseluruhan. Pasalnya, kondisi Jembatan Suwaru saat ini sudah usang, maka harus dilakukan pembangunan secara total.
“Jembatan Suwaru dibangun total nantinya, agar dapat tahan lama digunakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Disinggung mengenai target pembangunan Jembatan Suwaru, Robinson mengungkapkan, bahwa apabila tander sudah diselesaikan, maka akhir tahun ini Jembatan Suwaru sudah bisa digunakan oleh masyarakat kembali.
Sementara itu, salah satu warga Desa Suwaru, Khasanah mengatakan, setelah ambrolnya jembatan pihak desa langsung menutup dan memberikan papan peringatan di ruas jalan sebelum jembatan. Namun masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa jembatan telah ditutup, karena ambrol.
“Banyak pengendara yang harus putar balik, dan harus memutar sejauh 2 Km. Itupun hanya bisa dilewati oleh motor saja. Saya harap ya segera diperbaiki agar masyarakat bisa beraktivitas dengan mudah,” paparnya.
Sebelumnya, pada 3 November 2021 lalu, sayap kanan Jembatan Suwaru ambrol karena terkikis arus sungai. Jembatan tersebut merupkan jalur penghubung dua kecamatan yakni Desa Wateskroyo Kecamatan Besuki dengan Desa Suwaru Kecamatan Bandung, ambrol hingga memutuskan jembatan.
Jembatan tersebut ambrol disebabkan karena di bawah jembatan dipenuhi oleh sampah kayu dan bambu yang terbawa oleh aliran sungai. Sehingga merubah aliran sungai yang berada tepat dibawah sayap jembatan.
Jembatan Suwaru ini menjadi penghubung sisi selatan Desa Wateskroyo Kecamatan Besuki dengan sisi utara Desa Suwaru Kecamatan Bandung. Dengan bentang panjang jembatan sepanjang 24 meter, lebar jembatan 4,5 meter, dan tinggi dari lantai jembatan hingga ke dasar sungai 8 meter. (mj/ham)