Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Sebanyak 40 persen pembudidaya ikan hias di Tulungagung beralih ke ikan konsumsi. Hal ini disebabkan karena harga dan daya beli masyarakat terhadap ikan hias merosot.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Tulungagung, Lugu Tri Handoko mengatakan, di Tulungagung setidaknya ada sekitar 15 ribu pembudidaya ikan. Sedangkan untuk pembudidaya ikan konsumsi sekitar 10 ribu dan pembudidaya ikan hias berkisar 5 ribu.
“Untuk saat ini harga dan stok ikan konsumsi di Tulungagung sudah mulai stabil lagi, meski beberapa waktu lalu stok ikan gurami mengalami kekurangan akibat banyak pembudidaya ikan konsumsi beralih ke ikan hias pada pandemi Covid-19 lalu,” tuturnya.
Lugu menjelaskan, namun saat ini kondisinya sudah berbalik. Saat ini harga ikan hias serta daya beli masyarakat terhadap ikan hias merosot jauh. Kondisi ikan hias yang terpuruk ini sudah terjadi selama enam bulan terkahir.
“Jadi ada 40 persen pembudidaya ikan hias yang kini sudah beralih ke ikan konsumsi atau sekitar 2 ribu pembudidaya ikan hias beralih,” jelasnya.
Masih menurut Lugu, saat ini harga ikan hias kropyok jenis ikan koi hanya sekitar Rp 15 ribu per ekor dengan ukur 20-30 centimeter. Padahal dulu, harganya bisa menyentuh Rp 50 ribu per ekor.
“Penyebabnya karena harga ikan hias yang jatuh. Makanya banyak pembudidaya ikan hias beralih ke ikan konsumsi,” pungkasnya. (ham/mj)