Blitar, jurnalmataraman.com – Evaluasi penanganan kasus stunting di Kabupaten Blitar terus dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting atau TPPS, yang melibatkan lintas sektor.
Dari hasil evaluasi setelah dilakukan intervensi pada Juni lalu, dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, Kecamatan Wonodadi menempati urutan terendah dari 11 desa hanya terdapat 57 kasus.
Dari 11 desa tersebut, dua desa di antaranya sudah zero stunting alias nihil.
Hal tersebut terungkap saat tim TPPS dan steak holder atau lintas sektor penangaman stunting Kecamatan Wonodadi, tadi siang menggelar mimi lokarya di kantor kecamatan setempat.
Imam Syafi’I, Camat Wonodadi mengatakan bersyukur angka stunting di Wilayah Kecamatan Wonodadi trand stunting bisa turun drastis. Hal tersebut tidak lepas dari peran berbagai pihak lintas sektor yang bekerja maksimal upaya menurunkan stunting. Bahkan dari 11 desa saat ini dua desa yakni Desa Kaliboto dan Desa Jaten sudah zero.
“Untuk Wonodadi ini kita ada 11 desa kemudian seperti yang saya sampaikan kalau stunting yang digunakan, jadi alhamdulillah jadi 11 desa itu secara kesuluruhan hanya ada 57 bayi yang stunting.Padahal bayi 11 desa itu sekitar 2860”. Ujar Imam Syafi’i ( camat wonodadi).
Imam berharap, seluruh steak holder seperti Kepolisian, Koramil, Puskesmas, TP -PKK, Penyuluh KB, Fatayat, Muslimat serta beberapa pihak lain yang terlibat, untuk terus bersinergi dalam berupa melakukan percepatan penurunan stunting di Wilayah Kecamatan Wonodadi, dengan harapan Tahun 2024, Wilayah Wonodadi bisa zero stunting. (asf/vin)