Trenggalek, jurnalmataraman.com – Bertempat di Lapangan Karangan Trenggalek. Tampak ribuan masyarakat antusias dalam menyaksikan kesenian tradisional jaranan tersebut.
Sekretaris daerah Trenggalek, Edy Soepriyanto mengatakan, festival jaranan yang diselenggaran Pemkab Trenggalek merupakan gelaran ke-28 kalinya. Dimana festival jaranan bertujuan untuk melestarikan budaya sebagai potensi daerah.
Sebagai wujud komitmen dalam merawat budaya jaranan, Pemkab Trenggalek akan mengalokasikan anggaran untuk festival jaranan sebagai agenda rutin tahunan di Bumi Menak Sopal.
“Kegiatan ini bertujuan selain memberikan hiburan kepada warga kepada kita semua ikut bertanggung jawab untuk bisa melestarikan sani budaya yang sudah ada mengakar di Trenggalek.” Ujar Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto saat wawancara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, Sunyoto menambahkan, ada 19 grup kesenian yang mengikuti festival jaranan ke-28. Dimana grup kesenian jaranan berasal dari Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, Tulungagung dan Trenggalek.
Dari 19 grup kesenian, 7 grup diantaranya menampilkan jaranan Turangga Yakso, dan sisanya ada yang menampilkan jaranan Senterewe dan sebagainya.
“19 itu dari Trenggalek kemudian juga dari luar Trenggalek itu ada Surabaya dari Malang dari Blitar dari Tulungagung itu semuanya ikut, dari Turonggo Yakso ada 7 sisanya non Turonggo Yakso ada Senterewe ada yang Breng dan sebagainya, jadi kita tahu gaya jaranan itu ada macem-macem,” ujar Kepala Disparbud Trenggalek, Sunyoto.
Agar kesenian jaranan khususnya Turangga Yakso tetap Lestari, Pemkab Trenggalek akan membangun semangat pemuda hingga siswa. Selain itu jaranan Turangga Yakso Trenggalek juga telah berhasil mencatatkan di rekor muri. (ham/saf)