Kediri, jurnalmataraman.com – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyatakan bahwa Kota Kediri telah bebas atau zero kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai hari ini. Hal ini diumumkan setelah penanganan yang intensif selama beberapa bulan terakhir, khususnya setelah kasus PMK kembali meningkat pada akhir tahun 2024.
Berdasarkan data yang diterima dari DKPP Kota Kediri, sejak bulan Desember 2024 hingga Februari 2025, tercatat total 60 kasus PMK di wilayah Kota Kediri, yang menyebabkan 2 ekor sapi mati di Kecamatan Pesantren. Meskipun demikian, dengan langkah cepat dan tepat, Kota Kediri kini berhasil mengendalikan penyebaran PMK.
Kepala DKPP Kota Kediri, Muhammad Ridwan, menjelaskan bahwa sejak munculnya kasus PMK tersebut, pihaknya telah melaksanakan program vaksinasi secara bertahap untuk mencegah penyebaran lebih luas. Pada Januari 2025, kami telah melakukan vaksinasi tahap pertama dengan total 300 dosis. Sementara untuk tahap kedua, vaksinasi dilanjutkan dari Februari hingga April mendatang dengan total 700 dosis.
Menurut Ridwan, meskipun kasus PMK sempat melandai pada pertengahan tahun 2024, kasus tersebut kembali meningkat pada Desember 2024. Kenaikan jumlah kasus ini disebabkan oleh dua faktor utama: pertama, masa kekebalan vaksin yang sudah habis, dan kedua, perubahan cuaca yang mempengaruhi daya tahan tubuh hewan.
“Kami sudah berusaha sehingga 58 sapi tersebut bisa kami nyatakan sembuh total, alhamdulillah pada hari ini untuk PMK di Kota Kediri sudah zero kasus, kami sudah tidak mendapat informasi penambahan kasus sejak tiga minggu lalu,” ujar Muhammad Ridwan.
PMK lebih rentan menyerang hewan yang belum divaksinasi sama sekali atau yang masa vaksinasinya telah lewat dan tidak dilakukan pengulangan. Oleh karena itu, kami terus mendorong peternak untuk mengikuti jadwal vaksinasi yang telah kami tentukan.
Dengan upaya vaksinasi yang terus dilaksanakan, Pemerintah Kota Kediri berharap dapat memastikan bahwa peternakan di wilayah ini tetap aman dan terbebas dari PMK, serta mencegah terjadinya penularan yang lebih luas di masa mendatang.
Editor: Fikri Fadhlul Aziz
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa