Kediri, jurnalmataraman.com, Pemerintah Kota Kediri terus berupaya menekan angka pengangguran, salah satunya dengan memanfaatkan program unggulan Walikota Kediri, yaitu Prodamas Plus. Melalui Prodamas Plus ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop-UMTK) menggelar berbagai macam pelatihan dengan menggandeng lembaga pelatihan kerja (LPK) yang kompeten di bidangnya.
Hari ini, Kamis (21/7) ada 3 pelatihan yang telah digelar, yaitu pelatihan makeup yang dilaksanakan LPK Bina Sukses Mandiri, pelatihan makanan olahan yang dilaksanakan LPK Pasar dan pelatihan menjahit yang dilaksanakan oleh LPK Devvy. Ketiga pelatihan ini dilaksanakan di tempat yang berbeda, pelatihan makeup di Gedung Serbaguna Kodim Kota Kediri, pelatihan menjahit di Balai Kelurahan Tamanan dan pelatihan makanan olahan di Balai Kelurahan Banjarmlati.
Plh. Kepala Dinkop-UMTK Kota Kediri melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja (PTK), Basuki menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh setiap RT di Kota Kediri, masing-masing mengirimkan 2 orang peserta. “Lewat perwakilan setiap RT ini kita ingin mencipatakan lebih banyak lapangan kerja baru,” ujarnya saat membuka pelatihan makeup di Kodim Kecamatan Kota, Kota Kediri.
Basuki juga menyampaikan jumlah peserta pada setiap pelatihan. Pada pelatihan makeup ada 161 peserta yang dibagi menjadi 2 tahap, pelatihan menjahit diikuti 310 peserta yang dibagi 3 tahap dan pelatihan makanan olahan diikuti 235 yang dibagi menjadi 3 tahap.
Basuki memastikan bahwa pelatihan tahun ini berbeda dengan pelatihan yang diselenggarakan Dinkop-UMTK ditahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, Dinkop-UMTK menggunakan pelatihan berbasis kompetensi dengan standart Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Basuki menjelaskan bahwa di akhir pelatihan para peserta pelatihan akan mendapatkan ujian kompetensi untuk memperoleh sertifikat yang diakui secara nasional. “Saya harap para peserta bisa serius mengikuti pelatihan, dan bisa lulus ujian kompetensi,”ujarnya.
“Sertifikat ini akan membantu peserta pelatihan untuk membuat sebuah usaha baru, misalkan saja salon, catering, konfeksi atau usaha lain sesuai sertifikatnya,”ujarnya lagi.
Menurut Basuki jika semua peserta pelatihan telah memperoleh sertifikat dan bisa membuat usaha, sehingga mereka membuka lapangan pekerjaan baru dan akan mengurangi angka pengganguran di Kota Kediri.
Tak berhenti sampai disitu, Dinkop-UMTK Kota Kediri juga akan siap membantu peserta pelatihan yang ingin membuka usaha namun terkendala modal dengan Program KURNIA yang memiliki bunga rendah, yaitu 2% per tahunnya.
Selain ketiga pelatihan diatas, Basuki menuturkan bahwa akan ada beberapa pelatihan yang rencananya akan di laksanakan minggu depan, seperti pelatihan barista, komputer dan tatarias rambut.
Lebih lanjut menurut Basuki Dinkop-UMTK juga telah merencanakan lebih banyak pelatihan lainnya dalam waktu dekat. Ia menargetkan 3.240 warga Kota Kediri yang akan menjadi peserta pelatihan dan berharap dapat mengurangi sebanyak mungkin pengangguran di Kota Kediri.(sim)