Tulungagung, jurnalmataraman.com – Suasana duka menyelimuti SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung. Salah satu guru atas nama Titis Eswindro, meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang mereka tumpangi di tol Surabaya-Mojokerto kilometer 725, pada Senin siang. Sementara belasan guru dan karyawan tata usaha lainnya mengalami luka-luka.
Pasca kejadian tersebut, pada Selasa pagi seluruh siswa dan para guru SMA Negeri 1 Kedungwaru, menggelar doa bersama. Kegiatan apel dan doa bersama tersebut sekaligus untuk memberikan informasi yang benar kepada para siswa, setelah ada informasi yang simpang siur, akibat kecelakaan tersebut.
Wakil kepala SMAN 1 Kedungwaru bidang kurikulum, Eko Budi mengatakan, rombongan guru yang mengalami kecelakaan pada Senin siang tersebut dalam perjalanan menuju Surabaya, untuk mendampingi anak-anak yang menjadi suporter tim basket SMAN 1 Kedungwaru yang akan bertanding. Korban meninggal dalam kecelakaan tersebut satu orang, sedangkan 20 orang lainnya mengalami luka-luka. 8 orang yang mengalami luka berat, saat ini tengah dirawat di RSUD Dokter Iskak Tulungagung, 5 diantaranya harus menjalani operasi.
“Dalam rangka mendidik anak anak untuk berbudaya positif, ada keluarga besar salah satu, baik yang meninggal dunia maupun yang luka berat maupun ringan, maka kita mengajak anak anak untuk apel bersama sekaligus memberikan beberapa informasi supaya anak anak tidak salah surup terhadap informasi yang ada juga bersama berdoa semoga almarhum pak Titis di terima tuhan yang maha esa dan berdoa juga untuk keluarga, bapak ibu guru yang mengalami luka berat maupun ringan agar sehat kembali,” ujar Eko Budi sebagai Wakasek kurikulum SMAN 1 Kedungwaru
Eko menambahkan, usai doa bersama kegiatan belajar mengajar juga diliburkan untuk memberi kesempatan para siswa dan guru bertakziah ke rumah duka.
Penulis : Agus Bondan
Editor : Safin Tri WIyana
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa
BalasTeruskanTambahkan reaksi |