Trenggalek, jurnalmataraman.com – Setelah menjalani cuti selama dua bulan untuk Pilkada 2024, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, langsung menggelar rapat koordinasi terkait penanganan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek. Dalam rapat tersebut, Bupati Arifin menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Trenggalek telah mencapai 0 persen.
Namun, meskipun angka kemiskinan ekstrem telah turun menjadi 0 persen, masih ada sekitar 73.750 jiwa yang tergolong miskin di wilayah tersebut. Selain itu, kedalaman kemiskinan di Trenggalek tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,43 persen.
Bupati Arifin juga menjelaskan bahwa pemerintah bersama organisasi non-pemerintah (NGO) akan terus bertukar pikiran untuk merancang berbagai program pengentasan kemiskinan, serta memastikan program-program tersebut tepat sasaran dengan menyerap usulan dari bawah.
Salah satu upaya yang diusulkan dalam menangani masalah kemiskinan adalah program makan bergizi. Namun, hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk teknis (juknis) lengkap mengenai pelaksanaan program tersebut.
“Program makan bergizi memang belum bisa tercantum dalam APBD 2025 karena juknisnya belum tersedia, ” ujar Mochamad Nur Arifin.
Menurut Bupati Arifin, kebutuhan anggaran untuk program makan bergizi di Trenggalek diperkirakan mencapai sekitar Rp 60 miliar. Meskipun demikian, pemerintah daerah telah mencadangkan anggaran tersebut ke dalam biaya tak terduga, sembari menunggu petunjuk teknis yang akan turun dari pusat.
Editor: Safin Tri Wiyana
Penulis: Hammam Defa
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa