Tulungagung, jurnalmataraman.com, Kekeringan di beberapa daerah, kondisi panas ekstrem yang melanda Indonesia saat ini ternyata juga membawa dampak yang menguntungkan bagi para perajin Batu Bata di Tulungagung.
Salah seorang perajin Batu Bata di Desa Sidem Kecamatan Gondang Tulungagung Hariyanto mengatakan di musim kemarau tahun 2023 ini produksinya meningkat hingga 2 kali lipat. Pada saat cuaca normal atau musim penghujan Hariyanto yang mencetak Batu Bata bersama istrinya dalam satu bulan rata-rata mampu memproduksi 5 ribu Batu Bata kering siap bakar.Tetapi pada musim kemarau saat ini dia bisa produksi hingga 10 ribu biji dalam satu bulan.
Menurut Hariyanto musim kemarau dengan cuaca panas seperti saat ini membuat proses pengeringan lebih cepat sehingga sangat mendukung proses pembuatan Batu Bata.
“ Saat ini proses pembuatan Batu Bata mulai dari cetak hingga kering siap bakar hanya butuh waktu 5 hari. Sedangkan pada saat musim hujan atau cuaca lembab bisa butuh waktu hingga 10 hari.” Kata Hariyanto Perajin Batu Bata.
Meski cuaca panas sangat membantu dalam produksi Batu Bata namun jika panas terik akan membuat Batu Bata yang masih dalam proses pengeringan rawan mengalami retak. Oleh karena itu, penjemuran Batu Bata yang baru dicetak dan masih basah harus dilakukan ditempat yang teduh.
“ Permintaan dan harga Batu Bata di musim kemarau saat ini relatif stabil.” Ujar Hariyanto Perajin Batu Bata.
Perlu diketahui, Harga Batu Bata yang sudah dibakar di tingkat perajin berada di kisaran 600 rupiah per biji. (bon/ar)