Tulungagung, jurnalmataraman.com – Kabar menggembirakan datang dari Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Seekor sapi jenis limusin milik Agus Prasetyo, peternak lokal pemilik kandang Juragan Lembu Farm, terpilih sebagai hewan kurban Presiden RI Prabowo Subianto pada perayaan Idul Adha tahun ini.
Sapi berukuran raksasa yang diberi nama “Bejo” itu memang tidak sembarangan. Dengan bobot mencapai 1 ton 50 kilogram, sapi berumur empat tahun ini telah dirawat secara intensif oleh Agus sejak masih kecil. Mulai dari pemberian pakan berkualitas hingga asupan vitamin dua bulan sekali, semua dilakukan demi menghasilkan bobot ekstrim dan hasilnya, membanggakan.
“Bejo tidak pernah sakit sejak kecil, perawatannya termasuk mudah,” ujar Agus dengan nada penuh syukur. “Alhamdulillah, saya bangga dan senang sapi ini terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo,” imbuhnya.
Pemilihan sapi Bejo oleh tim dari Presiden Prabowo bukan tanpa pertimbangan. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani, menjelaskan bahwa sapi yang dipilih harus memenuhi kriteria ketat: sehat, tidak cacat, dan memiliki bobot minimal 800 kilogram.
“Sapi Bejo lolos semua persyaratan. Setelah diperiksa tim kami hari Senin kemarin, beratnya mencapai 1.050 kilogram. Ini luar biasa,” ujar Tutus.
Harga yang disepakati untuk pembelian sapi ini pun fantastis: Rp99.500.000. Menurut estimasi, dengan berat sebesar itu, daging yang dihasilkan dari Bejo bisa mencapai sekitar 600 kilogram sekitar 60 persen dari bobot totalnya.
Rencananya, sapi Bejo akan dikirim ke Masjid Baitul Khoir di Desa Bandung, Kecamatan Bandung, Tulungagung, untuk prosesi pemotongan pada Hari Raya Idul Adha mendatang.
Benar-benar Bejo. Nama yang bukan hanya sekadar harapan, tapi kini menjadi kenyataan bagi sang pemilik menjadikan berkah luar biasa dari usaha, ketekunan, dan mungkin sedikit keberuntungan.
(Dimas & Trias M.A)