Trenggalek, jurnalmataraman.com – Memasuki masa tenang Pemilu, Bawaslu Trenggalek intensifkan pengawasan terhadap seluruh tahapan Pilkada, baik Pemilihan Bupati maupun Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Kesiapan Bawaslu untuk menjaga kelancaran proses pemilihan ini ditunjukkan dengan apel siaga yang diikuti oleh anggota Bawaslu tingkat kabupaten, Panwascam, hingga Pengawas TPS.
Ketua Bawaslu Trenggalek, Rusman Nuryadin, mengatakan bahwa peningkatan pengawasan dilakukan karena masa tenang hingga hari pencoblosan sangat rawan terjadi pelanggaran, terutama terkait politik uang dan penyalahgunaan hak suara pada hari H pencoblosan, yang dijadwalkan pada 27 November mendatang.
Selain itu, Bawaslu juga memantau proses distribusi logistik Pilkada. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Bawaslu, wilayah Kabupaten Trenggalek memiliki sejumlah potensi kerawanan, salah satunya terkait bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang dapat mengganggu kelancaran distribusi logistik.

Bawaslu meminta KPU dan jajarannya memastikan bahwa proses distribusi logistik dilaksanakan dengan aman, termasuk pengecekan lokasi penyimpanan logistik di tingkat kecamatan maupun desa.
“Untuk memastikan kesiapan pengawas mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa sampai dengan di TPS dan kita juga melaksanakan pemetaan kerawanan yang nanti akan muncul,” Rusman Nuryadin Ketua Bawaslu Trenggalek.
Di sisi lain, Bawaslu Trenggalek juga menghimbau Bupati Trenggalek petahana, Muhammad Nur Arifin, dan Wakil Bupati Syah Muhammad Natanegara untuk tidak menyalahgunakan jabatannya dalam urusan politik Pilkada. Mengingat Bupati dan Wakil Bupati saat ini maju kembali dan menjadi calon tunggal di Kabupaten Trenggalek, Bawaslu menekankan pentingnya netralitas dalam pelaksanaan Pilkada.
Editor : Hammam Defa
Penulis : Anggie Novita
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut: s.id/jtvkediriwa