Trenggalek, jurnalmataraman.com – Angka partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Trenggalek mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan jauh dari target yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Komisioner KPU Trenggalek, Imam Nurhadi, mengungkapkan bahwa angka partisipasi dalam Pilkada 2024 hanya tercatat 62 persen. Padahal, KPU menargetkan tingkat partisipasi dapat mencapai 75 persen. Penurunan ini juga terlihat jika dibandingkan dengan Pilkada 2020, yang mana angka partisipasi masyarakat pada saat itu tercatat sebesar 67 persen.
Imam menyebutkan bahwa penurunan partisipasi dalam Pilkada 2024 di Trenggalek dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah adanya calon tunggal bupati dan wakil bupati, berkurangnya jumlah tempat pemungutan suara (TPS), serta banyaknya undangan pemberitahuan yang tidak terdistribusikan karena sejumlah pemilih telah meninggal dunia. Selain itu, minimnya kegiatan kampanye dari pasangan calon juga dianggap mempengaruhi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat.
“Untuk partisipasi kita memang memiliki penurunan dibanding dengan Pilkadat tahun 2020, dimana di Pilkada 2020 partisipasi Masyarakat di Kabupaten Trenggalek mencapai 67,9 persen, untuk Pilkada saat ini itu kita hanya pada angka 62,51 persen,” ujar Imam.
KPU Trenggalek berharap, meskipun partisipasi masih rendah, mereka akan terus mengoptimalkan berbagai cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi dalam pemilihan yang merupakan hak demokratis mereka.
Penulis : Hammam Defa
Editor : Lailatul Maisyaroh
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa