Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Saat ini angka kemiskinan ekstrem di Tulungagung mencapai 1,4 persen dari jumlah penduduk di Tulungagung. Dari berbagai program, ditargetkan pada 2024 angka miskin ektrem di Tulungagung dapat ditekan hingga 0 persen.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung, Suyanto mengatakan, pada hari ini (21/3) pihaknya melaksanakan bimbingan teknis verifikasi data kemiskinan ekstrem di Tulungagung. Hal ini bertujuan agar data yang ada sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Saat ini angka kemisiknan ekstrem di Tulungagung mencapai 1,4 persen atau 14.880 jiwa,” tuturnya.
Yanto menjelaskan, adapun kriteria miskin ekstrem adalah, pendapatan seseorang dibawah Rp 358.232 per kapita per bulan. Selain itu kondisi rumah dan faktor lainya.
“Jadi jika pendapatan mereka di bawah Rp 358.232, maka mereka masuk dalam kategori miskin ekstrem,” jelasnya.
Adapun beberapa upaya yang akan dilakukan dalam hal pengentasan kemiskinan ekstrem di Tulungagung. Diantaranya menjaga situasi Covid-19 tetap pada level aman untuk menghindari pembatasan sosial secara ketat, melakukan percepatan realisasi program pada triwulan I, pengendalian inflasi dengan operasi pasar agar harga komoditi tetap terjangkau, indetifikasi dan verifikasi data kemiskinan melalui jejaring di lapangan serta penyiapan mekanisme monitoring dan evaluasi terpadu.
“Rata-rata tiap tahun kami hanya bisa mengangkat Rp 4 Ribu penduduk dari kemiskinan. Oleh karena itu ada 10 OPD yang akan bersinergi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Kami targetkan Tulungagung 0 persen angka kemiskinan ekstrem pada 2024,” paparnya.
Yanto mengungkapkan, sebelum adanya pandemi Covid-19 angka kemiskinan di Tulungagung sempat menurun. Pada 2018 angka kemiskinan mencapai 75.230 jiwa. Sedangkan pada 2019 menurun mencapai 70.010 jiwa. Pada 2020 angka kemiskinan menjadi 76.400 jiwa dan pada 2021 meningkat mencapai 78.590 jiwa. (ham)