Tulungagung, jurnalmataraman.com – Warga Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung melakukan aksi protes dengan cara unik. Sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi jalan yang rusak parah mereka menanam pohon pisang di sepanjang ruas jalan kabupaten yang menghubungkan wilayah Ngunut dengan Kecamatan Sumbergempol.
Aksi ini dilakukan di lingkungan 8 Desa Ngunut dan membentang hampir satu kilometer. Sejumlah pohon pisang tampak berjajar di tengah jalan, mencolok di antara lubang-lubang besar yang menganga di badan jalan.
Menurut keterangan warga setempat kerusakan jalan sudah berlangsung sejak lebih dari setahun terakhir. Kondisinya terus memburuk, terutama saat musim hujan ketika lubang jalan yang tergenang air menjadi jebakan berbahaya bagi pengendara.
“Sudah sering terjadi kecelakaan, baik pengendara roda dua maupun mobil. Kami sudah melaporkan ke pihak berwenang tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata” ungkap Riyanto salah seorang warga.

Warga mengaku kecewa karena hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah daerah meskipun kondisi jalan semakin membahayakan pengguna. Tak hanya digunakan oleh warga lokal jalur ini juga menjadi akses penting bagi pengendara dari wilayah lain yang melintas setiap harinya.
Melalui aksi penanaman pohon pisang ini, warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Tulungagung khususnya Dinas Pekerjaan Umum segera menindaklanjuti keluhan tersebut. Perbaikan jalan dinilai sangat mendesak demi menjamin keselamatan dan kelancaran aktivitas warga.
“Kami hanya ingin jalan ini segera diperbaiki. Akses ini penting bagi banyak orang. Jangan tunggu korban jatuh lebih banyak” tegas Riyanto.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari instansi terkait. Warga berharap pemerintah dapat segera merespons sebelum kondisi jalan bertambah parah dan memicu lebih banyak kecelakaan.
( editor : Frisca & Wahyu Adi )