Kediri, jurnalmataraman.com, Harga kedelai impor yang terus melambung berdampak pada perajin tahu takwa khas Kota Kediri. Selain mengurangi kapasitas produksi akibat naiknya harga kedelai mengakibatkan lima pengusaha tahu harus ulung tikar.
Jamaludin Ketua Paguyuban Perajin di Kampung Tahu Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri mengatakan kenaikan harga kedelai impor sebagai bahan baku tahu sebesar 10 persen sejak sebulan terakhir dikeluhkan perajin tahu. Harga kedelai naik dari harga semula 11.400 menjadi 12.500 per kilo gram.
“ Untuk tetap bertahan perajin terpaksa harus mengurangi jumlah produksi karena biaya produksi naik tidak hanya harga kedelai, harga plastik dan kayu bakar juga ikut naik.” kata Jamaludin Ketua Paguyuban Kampung Tahu.
Jamaludin menambahkan perajin tidak berani menaikan harga tahu karena persaingan yang cukup ketat, akibatnya kondisi ini perajin yang produksinya dibawah 20 kilogram per hari terpaksa tidak produksi karena hasil penjualan tidak bisa menutup biaya produksi. Perajin menjual tahu produksinya seharga 30.000 per kotak berisi 10 potong tahu.
Mereka yang produksinya tutup untuk sementara harus beralih profesi dan bekerja sebagai tenaga produksi tahu di tempat lain. Di kampung tahu Tinalan ini sendiri terdapat 35 perajin tahu takwa. Di kampung tahu ini, geliat produksi tahu sudah ada sejak tahun 1954 lalu.(ben/ar)