Tulungagung,jurnalmataraman.com – momen haru ini merupakan puncak kerinduan yang dipendam marmi dan keluarganya terhadap ibu kandungnya di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Tulungagung.
kisah ini bermula saat marmi beserta suami dan kedua anaknya merantau ke Sumatera pada tahun 1976. marmi sempat pulang pada tahun 1984 menjenguk keluarga di Tulungagung, namun setelah itu ia kembali ke Sumatera.
kesibukan di perantauan membuat marmi kehilangan komunikasi dengan keluarganya di Tulungagung selama 40 tahun. hingga akhirnya awal April lalu sang anak dibantu salah satu keponakannya berinisiatif melakukan pencarian dengan menghubungi akun instagram pemerintah Desa Kaliwungu.
gayung pun bersambut , pihak pemerintah Desa langsung bergerak cepat dan menemukan keluarga yang dicari. didampingi sang anak Suyadi, marmi akhirnya bisa bertemu kembali dengan ibunya Wiji , yang kini berusia 94 tahun.
bahkan sempat muncul kabar,anak dan keluarganya meninggal dunia akibat Tsunami Aceh. keluarga di Tulungagung pun akhirnya pasrah, bahkan sempat menggelar selamatan kematian.
kebahagiaan pun terpancar dari wajah Wiji , ia mengaku telah menahan rindu selama 40 tahun. selama ini pihak keluarga di Tulungagung sempat kebingungan mencari anaknya. (bon/nal).