Blitar, jurnalmataraman.com – Kota Blitar mulai melaksanakan vaksinasi untuk hewan ternak jenis sapi sebagai langkah pencegahan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Vaksinasi dilakukan di beberapa kelurahan, antara lain Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, dan Kelurahan Sukorejo. Pada tahap pertama, sebanyak 300 ekor sapi menerima suntikan vaksin PMK.
Meski kekhawatiran terhadap penyebaran PMK masih tinggi, para peternak di Kota Blitar tetap melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti rutin membersihkan kandang dan memberikan asupan gizi yang baik bagi hewan ternak mereka. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran wabah yang lebih luas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh mengungkapkan vaksinasi ini diprioritaskan untuk sapi pedaging dan sapi perah. Khusus untuk sapi pedaging, proses vaksinasi akan dipercepat guna menekan penyebaran penyakit. Kami fokus pada sapi pedaging terlebih dahulu agar penyebaran PMK dapat segera ditekan. .
“Hari ini DKPP melakukan vaksinasi di Kelurahan Klampok dan Kelurahan Sukorejo, kemarin dari pusat mendapatkan 300 dosis untuk vaksin PMK dan nantinya di akhir januari juga ada dropping vaksin dari provinsi,” ungkap Dewi Masitoh, Kepala DKPP Kota Blitar.
Hingga saat ini, kasus PMK di Kota Blitar terus meningkat. Dari total 39 kasus PMK yang tercatat, lima ekor sapi di antaranya dilaporkan mati. Triman, salah satu peternak mengharapkan agar pemerintah dapat menangani kasus ini dengan lebih cepat.
“Dengan merebaknya kasus PMK ini kadang-kadang saya merasa khawatir, takut sapi saya terkena PMK, untuk pencegahan saya selalu menjaga kebersihan sapi kadang juga saya mandikan,” ujar Triman, Peternak Sapi.
Dengan dilakukannya vaksinasi ini, diharapkan dapat mengurangi penyebaran wabah PMK dan menjaga keberlanjutan produksi sapi di Kota Blitar.
Editor: Fikri Fadhlul Aziz
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa