Blitar, jurnalmataraman.com – Sebuah talud Sungai Brantas yang berada di salah satu perumahan di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, dilaporkan ambrol akibat hujan deras yang mengguyur semalam suntuk. Bahkan, terdapat dua titik talud longsor dalam satu lokasi yang hanya berjarak 100 meter.
Akibat longsornya talud ini, sebuah mushola yang berada di sisi talud terancam ikut longsor. Di titik lainnya, sebuah rumah milik warga mengalami pondasi bagian belakang yang tergerus, sehingga berpotensi mengalami longsor lebih parah.
Untuk mengantisipasi bahaya, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar telah memasang garis pembatas bertuliskan larangan melintas di sekitar area longsor. Langkah ini diambil untuk mencegah warga mendekati lokasi yang berbahaya tersebut.
Selain itu, petugas juga memasang terpal anti air sebagai penutup di dua titik talud yang longsor. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi gerusan air hujan, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah Kota Blitar.

Salah satu warga setempat, Dedik, menyatakan bahwa kondisi talud yang longsor masih sangat membahayakan, Jika hujan deras kembali mengguyur, talud sungai pasti akan semakin tergerus, dan bangunan di sekitarnya bisa ikut longsor.
“Akibat talud ambrol ini pondasi musholla sekarang dalam posisi menggantung, tadi dari DPBD datang kesini untuk memasang garis pembatas dan terpal, alhamdulillah tidak ada korban dari kejadian ini,” ujar Dedik, Salah Satu Warga.
Warga di sekitar lokasi longsor mendesak Pemerintah Kota Blitar untuk segera memperbaiki talud Sungai Brantas. Mereka khawatir, jika kondisi ini terus dibiarkan, kerusakan talud akan semakin parah.
Sementara itu, warga perumahan yang terdampak kini tidak berani menggunakan mushola untuk beribadah karena takut bangunan tersebut ikut longsor.
Editor : Fikri Fadhlul Aziz
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa