Kediri, jurnalmataraman.com – Setiap bulan Suro atau Muharram warga yang tinggal di sekitar Gunung Kelud Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri menggelar sebuah tradisi yang telah berlangsung turun-temurun yakni ritual sesaji dan kirab gunungan. Ritual ini merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Dalam acara yang digelar di kawasan kaki Gunung Kelud sembilan gunungan berisi aneka hasil bumi seperti nanas, tomat, jeruk, dan berbagai sayuran lainnya dibawa untuk didoakan. Ritual ini diawali dengan prosesi selamatan di kaki gunung di mana warga membawa tumpeng lengkap dengan lauk-pauk sebagai bentuk rasa terima kasih.
Setelah doa selesai gunungan yang telah dihiasi dengan hasil bumi tersebut dibawa ke depan warga untuk selanjutnya diperebutkan. Ribuan warga yang sudah menunggu dengan penuh antusias langsung merangsek maju begitu gunungan disajikan. Aksi saling dorong dan desak-desakan pun tak terhindarkan karena para peserta khawatir tidak kebagian bagian hasil bumi yang menjadi simbol keberkahan tersebut.
“Rela berebut demi mendapatkan buah dan sayuran dari gunungan ini. Selain sebagai simbol berkah hasil bumi ini sangat bermanfaat terutama di tengah harga sayuran yang tengah tinggi” ujar Lasmi salah satu warga yang ikut memperebutkan hasil bumi dari gunungan.

Selain orang dewasa banyak anak-anak juga terlihat berdesakan dengan orang tua mereka untuk mendapatkan bagian. Antusiasme yang luar biasa ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi warga setempat. Meski desak-desakan tak bisa dihindari mereka tetap merasa bahagia dan bersyukur bisa ikut serta dalam ritual yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini
“Saya sudah ikut tradisi ini sejak kecil. Setiap tahun saya selalu bersemangat datang ke sini karena selain sebagai bentuk syukur ini juga menjadi ajang silaturahmi antar warga. Sayur-sayuran yang kami dapatkan di sini bisa membantu keluarga kami terutama dengan harga yang semakin mahal” ujar Rusmini yang tampak mengenakan baju merah.
Prosesi ritual ini memang sudah menjadi bagian dari budaya dan kehidupan warga sekitar Gunung Kelud. Selain tumpeng dan gunungan berbagai jenis makanan khas juga turut dihidangkan untuk mempererat kebersamaan.
Setelah acara selesai warga pun membawa pulang hasil bumi yang telah mereka dapatkan yang dianggap membawa berkah untuk kehidupan mereka ke depan.
( editor : Ima & Trias M.A )