Trenggalek, jurnalmataraman.com – Tumpeng raksasa di peringatan HUT Trenggalek ini langsung menjadi rebutan warga. Ribuan warga yang tidak sabar menunggu rela berdesak-desakan untuk berebut tumpeng dan aneka sayur mayur.
Sebagian percaya tumpeng ini akan membawa berkah, namun di sisi lain sebagian Masyarakat hanya menganggap prosesi rebutan tumpeng hanya sebagai hiburan semata.
Rangkaian Hari Jadi Trenggalek diawali dengan kirab pusaka di dua lokasi. Yakni dari Desa Kamulan dan dari Desa Karangrejo Kecamatan Kampak menuju ke Pendapa Trenggalek. Kirab dilanjutkan dengan mengendarai kereta kuda becak dan pedati.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan Hari Jadi Trenggalek ke 830 tahun mengangkat tema pinayungan kaluhuran dengan harapan masyarakat bisa lebih Sejahtera. Puncak prosesi Hari Jadi Trenggalek dilakukan di Pendapa Manggala Praja Nugraha seluruh pusaka diserahkan kepada Bupati untuk disimpan kembali.
“Pagi harinya seluruh ASN melakukan sedekahan karena seluruh ASN saya wajibkan untuk memberikan atau berbagi kepada Masyarakat, ”ungkap Mochamad Nur Arifin
Momen hari jadi diharapkan membawa keberkahan dan kemajuan bagi Kabupaten Trenggalek.(ham/nal)