Blitar, jurnalmataraman.com – Bereka melakukan konvoi dengan sepeda motor dan berhenti tepat di utara Alun-Alun Kota Blitar pada Senin (23/9). Berbagai atribut, mulai dari bendera hingga Sound System untuk Orasi juga dibawa untuk menyuarakan tuntutan mereka. Terlihat sejumlah aksi massa membawa kertas bertuliskan unek-unek terhadap Pemerintah Kabupaten Blitar. Mereka juga membawa banner spanduk, berisi tuntutan. Meski Bupati Blitar telah cuti dari pemerintahan, tuntutan terhadap pemerintah Kabupaten Blitar satu persatu dilayangkan.
Korlap aksi Jaka Presetya mengeluhkan banyaknya orang luar daerah mendominasi pemerintahan.
“Gerakan kepung pendopo ini sebenarnya gerakan Moral atas apa yang selama ini terjadi di dalam Pendopo di mana diduga dilakukan oleh orang-orang di luar daerah dan orang-orang di luar Birokrasi yang mendominasi jalanya pemerintah,” kata Jaka Prasetya.
Lebih lanjut, ia juga berharap pemerintahan harusnya diisi warga daerah yang juga tidak kalah kompeten.
“Kami merasa prihatin ketika masyarakat Blitar ini punya Pendopo punya kehormatan harga diri tapi ketika ada orang luar daerah berada di dalam Pendopo yang menguasai dan mengatur jalannya pemerintahan sehingga seakan-akan Pejabatnya maupun masyarakatnya di anggap sebagai gibal atau jongos di Negeri sendiri,” imbuhnya.
Aksi unjuk rasa ini menuntut Pemerintah Kabupaten Blitar, untuk mengembalikan kehormatan Pendopo sebagai Simbol Kebesaran Rakyat Blitar, dengan membersihkan orang-orang dari luar Blitar, yang diduga merugikan keuangan daerah.
Penulis : Qithfirul Aziz
Editor : Intania Agustin