Jurnalmataraman.com
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • JAWA TIMUR
  • SUARA PEMBACA
No Result
View All Result
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • JAWA TIMUR
  • SUARA PEMBACA
No Result
View All Result
Jurnalmataraman.com
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Ratusan Mahasiswa Kediri Unjuk Rasa Tolak TAPERA dan RUU TNI-POLRI

by Redaktur
20 Juni 2024 | 10:26
Reading Time: 2 mins read
0
Ratusan Mahasiswa Kediri Unjuk Rasa Tolak TAPERA dan RUU TNI-POLRI

Ratusan Mahasiswa Kediri Unjuk Rasa Tolak Tapera Dan Ruu Tni-Polri (foto : M. Zainurofi)

Kediri,jurnalmataraman.com – Ratusan Mahasiswa dari pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kediri, menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri, menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) Rabu sore.

Selain memblokir jalan di depan Gedung DPRD, Mahasiswa juga membawa berbagai poster dan tuntutan, yang isinya menolak program TAPERA, revisi UU TNI-POLRI, dan pembatasan media dalam  liputan investigasi.

Dalam orasinya, Mahasiswa menilai jika TAPERA hanya akan menyengsarakan rakyat. Karena penghasilan rakyat kecil yang tidak seberapa, namun masih harus dipotong program TAPERA.

Aksi sempat memanas, ketika Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodik Purwanto tersinggung dengan orasi Mahasiswa, yang dinilai menyenggol marwah dari Partai Ketua DPRD Kabupaten Kediri.

Dodik Purwanto emosi dan mengeluarkan kata-kata keras kepada Mahasiswa, jangan menyebut atau menyenggol marwah Partai. Mahasiswa yang sempat terpancing sempat merangsek maju. Namun aksi mereka setelah Ketua DPRD langsung meninggalkan Mahasiswa dan masuk kedalam.

Mahasiswa juga menggelar aksi treatikal, yang menggambarkan suara rakyat kecil dikebiri dan dibungkam, jika ada yang mengkritik akan berhadapan dengan pemerintah.

“kami menolak pembahasan revisi uu tni-polri, karena merusak demokrasi karena mengancam kebebasan warga sipil. karena tni akan bisa mengambil alih posisi sipil dan dikhawatirkan alam kembali kepada dwifungsi tni. selain itu tni juga bisa melakukan operasi militer selain perang tanpa persetujuan presiden.” Shelfin Bima Prakasa.

Aksi diakhiri dengan pembakaran ban, sebagai simbol matinya hati nurani seorang Pejabat, dan Mahasiswa membacakan tuntutan. (rof/kis)

Bagikan di Media Sosial
ShareTweetShare
Next Post
Hindari Sampah Plastik Warga  Blitar Gunakan Besek Bambu  Wadah Daging Kurban

Hindari Sampah Plastik Warga  Blitar Gunakan Besek Bambu  Wadah Daging Kurban

Jurnalmataraman.com

© 2025 Jurnal Mataraman - Dekat dan Membangun .

Navigate Site

  • KONTAK
  • REDAKSI
  • INDEKS
  • TENTANG KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • JAWA TIMUR
  • SUARA PEMBACA

© 2025 Jurnal Mataraman - Dekat dan Membangun .