Kediri, jurnalmataraman.com – Petugas Kepolisian Resort Kediri Jawa Timur, dan tim inafis dari RS Bhayangkara Kota Kediri, melakukan pembongkaran terhadap makam Aisyah (3) warga Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Usai dibongkar, jasad korban langsung dilakukan otopsi. Selain itu kedua pelaku yakni pasutri (Taskim – Novita), juga dihadirkan ke lokasi.
Usai lakukan olah TKP di dalam rumah, kedua pelaku juga langsung dibawa ke lokasi penguburan korban.
Usai memperagakan cara mengubur korban, kedua pelaku (Taskim – Novita) langsung digiring kembali di Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengatakan, dari hasil otopsi memang terdapat luka lebam dan memar di kepala korban dan badan korban, yang diakibatkan oleh benda tumpul. Dan pelaku penganiayaan adalah kedua orang tua korban itu sendiri.
“Memang terdapat tanda-tanda kekerasan pada korban. seperti di kepala dan badan yang diakibatkan benda tumpul. Dan pelaku penganiayaan adalah kedua orangtuanya (Taslim-Novita). Sedangkan motif kedua orangtuanya tega menganiaya korban hingga meninggal, karena jengkel terhadap korban, karena tidak mau nurut.” Ujar AKP Fauzi Pratama
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, digegerkan dengan kematian Aisyah (3) warga desa setempat.
Mirisnya, korban dianiaya hingga meninggal oleh kedua orangtuanya sendiri, dan dikubur di samping rumahnya.(rof/dan).