Blitar, jurnalmataram.com – Pemerintah Kota Blitar telah melakukan audiensi dengan Manajemen Arema FC, di ruang rapat wali Kota Blitar. Pada agenda itu juga dihadiri Kapolres Blitar Kota, Komandan Kodim 0808 Blitar, Ketua Koni Kota Blitar, Ketua Askot PPSI Kota Blitar, dan sejumlah Kepala Dinas terkait. Audiensi ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kesiapan manajemen Arema FC, yang akan menggunakan Stadion Supriyadi Kota Blitar, sebagai home base pada putaran pertama Liga Satu Indonesia.
Manajer operasional Arema FC, Sudarmadji, yang mewakili manajemen Arema memaparkan mengenai keamanan di dalam dan di luar stadion. Selain itu, pihaknya akan menggunakan tujuh lima persen kapasitas Stadion Supriyadi, sehingga tidak ada suporter tuan rumah yang meluber.
Hingga saat ini, Arema FC masih dalam pantauan FIFA atas kejadian Kanjuruhan yang memakan korban jiwa. Sementara suporter tim tamu nantinya dilarang menonton langsung saat Arema FC bertanding menjadi tuan rumah.
“Kita berkeinginan untuk berkompetisi di stadion Supriyadi karena kita ingin sekali bahwa stadion-stadion yang ada di Jawa Timur ini menaik jadinya untuk bisa digunakan oleh klub-klub yang bermain di Liga satu, karena tidak semua klub Liga Satu memiliki stadion sendiri kelak nanti akan bisa terakses untuk itu selain faktor stadion Kanjuruhan baru akan bisa dilakukan pada bulan November.”, Ucap Sudarmadji, Manajer Operasional Arema FC.
Sementara itu Pemerintah Kota Blitar menambahkan, tidak akan gegabah dalam memberikan ijin kepada Arema FC. Beberapa persyaratan mulai dari lahan parkir supporter, jaminan keamanan masyarakat di luar stadion, dan sejumlah opsi lainnya akan ditinjau lebih lanjut. (ziz/ul).