Trenggalek,jurnalmataraman.com – Limbah Rumen atau kotoran kambing dan sapi dari hewan kurban ini dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik cair, pestisida nabati, dan pupuk padat nabati.
Untuk memproduksi pupuk cair, Rumen dari seekor kambing dicampur dengan 1 liter tetes tebu dan 10-20 liter air leri atau cucian beras. Sementara Rumen dari seekor sapi dicampur dengan 5 liter tetes tebu dan 20 liter air leri.
Selanjutnya campuran ini didiamkan dalam ember tertutup selama 25 hari sebelum siap digunakan.
Hasilnya, pupuk organik cair dari Limbah Rumen dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah. Untuk 1 hektar tanah diperlukan sekitar 35 liter pupuk dengan 10 kali aplikasi.
“ Untuk pembuatan Rumen karena kemarin juga ada kurban idul adha itu di masing-masing mushola, masing-masing masjid itu disini ada yang kurban kambing, sapi, daripada rumennya dibuang jadi limbah, baunya tidak karu-karuan. Kita olah untuk bahan baku pupuk organik cair maupun pestisida nabati dan pupuk padat nabati.” Suparno
Dengan pengolahan limbah ini, dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat pembuangan kotoran Hewan Kurban yang sembarangan.
Sementara itu seorang pengusaha sawit, Uli Carla, saat belajar ke GAPOKTAN Sedono makmur, mengapresiasi inovasi ini. Menurutnya, pembuatan pupuk organik cair dari Rumen sangat membantu dalam bidang pertanian, menekan biaya produksi, dan meningkatkan hasil panen.
Proses pembuatan pupuk organik sederhana ini diharapkan dapat diaplikasikan untuk perkebunan sawit di Kalimantan.(ham/kis)