Kediri, jurnalmataraman.com – Setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, masyarakat Kediri mulai kembali aktif merancang strategi keuangan mereka. Salah satu tren yang mencuat adalah meningkatnya minat warga untuk berinvestasi dalam bentuk emas batangan, terutama di Galeri 24 milik Pegadaian, termasuk di cabang-cabang wilayah Kediri.
Dalam situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, emas tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Selain mudah dicairkan, emas juga dinilai sebagai instrumen investasi yang mampu menjaga nilai kekayaan karena ketahanannya terhadap inflasi. Harga emas pun diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan dalam waktu dekat.
Erwin, salah satu warga Kediri, mengaku memilih membeli emas sebagai bentuk investasi jangka panjang. Ia membeli 2 gram emas batangan untuk ditabung, sembari mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga emas lebih tinggi ke depan.
“Saya takut kalau ditunda-tunda, nanti harganya makin naik. Jadi lebih baik beli sekarang,” ujar Erwin.
Pimpinan Cabang Pegadaian Kediri, Anas Sulisyto, membenarkan adanya peningkatan signifikan dalam penjualan emas batangan pasca lebaran. Ia mencatat bahwa dalam sehari, di 12 cabang Pegadaian di wilayah kerjanya, penjualan emas melalui sistem cicilan bisa mencapai 300 hingga 500 gram per hari. Angka ini naik drastis dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 100 gram per hari.
Sementara itu, untuk penjualan tunai, jumlah yang terjual dalam sehari berkisar antara 500 hingga 700 gram, meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sekitar 300 hingga 400 gram.
“Permintaan terus meningkat, jadi untuk pemerataan, kami batasi pembelian maksimal dua keping per warga, bebas ukuran,” jelas Anas.
Dari tren yang tercatat, emas batangan dengan ukuran di bawah 10 gram menjadi pilihan favorit masyarakat karena lebih terjangkau dan fleksibel untuk dijadikan tabungan maupun investasi.
Pegadaian memastikan pasokan emas tetap tersedia dan pelayanan pembelian di seluruh cabang tetap berjalan dengan sistem yang tertib, meski permintaan masyarakat terus melonjak.
(editor : Trias M.A)