Blitar, jurnalmataraman.com – Seperti inilah yang dilakukan puluhan petani di Kelurahan Kauman Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar yang masih eksis melestarikan budaya peninggalan leluhur. Sambil membawa sejumlah tumpeng yang berisi lengkap nasi dan lauk pauk, mereka menggelar selamatan dan do’a bersama di tengah – tengah areal persawahan kelurahan setempat.
Ritual sedekah bumi ini di lakukan petani setiap memasuki bulan Syuro, bertepatan dengan memasuki massa panen polowijo. Selain petani, juga hadir kepala kelurahan setempat berserta perangkat, tokoh agama dan sesepuh desa.
Ritual ini dilakukan dengan membaca do’a – do’a oleh tokoh agama dan sesepuh desa yang selanjutnya seluruh peserta ritual berjalan keliling memutari tumpeng dan diakhiri makan Bersama.
“Sedekah bumi Desa Kelurahan Kauman memperingati rasa syukurnya masyarakat dan berharap ini dengan harapan penghasilannya setelah itu melimpah, barokah untuk semuanya.” Ujar Agus Supryatno, Lurah Kauman.
“Ini menjadi, sebagai bentuk rasa syukur kita juga sebagai silaturahim antar warga, antar petani, dan Alhamdulillah dengan cuaca yang sedemikian panas ya panas Panjang, kita walaupun dengan perjuangan, ini Alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Ya In Sya Allah harapannya nanti kedepan ini menjadi lebih bagus lagi.” Ujar Ali Rahmad, petani.
Menurut petani setempat, hasil pertanian polowijo di Kelurahan Kauman dan sekitarnya, tahun ini sangat baik, meski serangan hama tanaman masih ada, namun bisa dikendalikan. (asf/ul).