Kediri, jurnalmataraman.com – KPU Kota Kediri melaksanakan rapat koordinasi penyusunan TPS lokasi khusus atau Loksus, dengan mengundang perwakilan Lapas Kediri, perwakilan sejumlah Pondok Pesantren dan SMA Taruna Kota Kediri.
Kegiatan rakor penyusunan TPS khusus berlangsung di Kedai Ewok Cafe Rabu malam. Hadir dalam kegiatan ini Ketua KPU Kota Kediri Reza Cristian, Nia Sari Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Ketua Bawaslu Kota Kediri Yudi Agung Nugraha.
Nia Sari Divisi Perencanaan Data dan Informasi mengatakan hasil rapat koordinasi penyusunan TPS ini, ada penurunan jumlah TPS khusus dibanding pada Pileg dan Pemilihan Presiden sebelumnya.
Bila pada Pileg dan Pilpres lalu di Kota Kediri terdapat 56 TPS khusus, pada Pilkada serentak 2024 nanti tinggal 8 TPS khusus. Usulan 8 TPS khusus itu diantaranya Lapas Kelas 2A Kediri 2 TPS, Ponpes Wali Barokah 1 TPS, Ponpes Al Mahrusiyah Lirboyo 2 TPS, Ponpes Al Mahrusiyah Ngampel 2 TPS, Ponpes Al Amin 1 TPS.
“Tadi dari Lapas itu kita ada dua, kemudian dari Wali Barokah itu 1, Al Mahrusiyah Lirboyo itu 2, kemudian Al Mahrusiyah Ngampel itu 2, kemudian dari Al Amin itu 1. Dari hasil koordinasi ini ternyata Ponpes Lirboyo itu tidak mengajukan TPS lokasi khusus, demikian juga dengan SMA Taruna. Kami sendiri kurang tau, karena bagaimanapun juga lokasi khusus itu adalah kebijakan dari penanggung jawab. Karena persyaratan mendirikan lokasi TPS lokasi khusus itukan ada 2. Yang pertama itu harus ada penanggung jawab, penanggung jawab dari lokasi TPS khusus. Berarti kalau penanggung jawab ini kan yang berwenang di lokasi tersebut. Kemudian yang kedua ada daftar pemilihnya, minimal dalam satu lokasi TPS khusus itu sekitar 100 pemilih, tetapi dalam rangka efisiensi itu kami meminta kalau untuk Pondok Pesantren itu kisaran 300, 200 pemilih. Minimal sampai dengan 300 begitu.” Ujar Nia Sari
Nia Sari menambahkan, sesuai ketentuan Surat Edaran 1290 data TPS khusus masih bisa berubah, karena usulan TPS khusus masih dibuka hingga tanggal 24 Juli 2024 mendatang. (ben/vin).