Blitar, jurnalmataraman.com – Komisi II DPRD Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Legi, Kota Blitar, untuk meninjau langsung kondisi pasar yang kini sepi pengunjung. Pasar Legi yang dulu menjadi salah satu pusat perbelanjaan utama di Kota Blitar kini menghadapi penurunan aktivitas jual beli yang signifikan.
Pasar ini sebelumnya dikenal sebagai tempat yang lengkap untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari barang primer hingga sekunder, yang dapat ditemukan di sepanjang lorong-lorong pasar. Namun, sejak terjadinya kebakaran besar yang melanda Pasar Legi pada tahun 2016, aktivitas jual beli di pasar ini semakin menurun, bahkan setelah adanya pembaruan dan pembangunan pasar.
Menjelang bulan Ramadan, yang biasanya menjadi momen puncak bagi pasar tradisional, Pasar Legi masih tampak sepi pengunjung. Beberapa pedagang menyebutkan bahwa sepinya pembeli ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan toko online yang kini menjadi favorit kalangan muda, sehingga banyak yang beralih berbelanja secara daring.

Yohanes Tri Waluya, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, yang turut serta dalam sidak tersebut, menanggapi keluhan para pedagang dengan mengaku bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini, agar Pasar Legi bisa kembali berkembang dan menarik pengunjung.
“Saat ini dengan maraknya penjualan online, teman teman pedagang ini mau tidak mau ya kalah, nanti teman teman pedagang akan kami ajari bagaimana cara berjualan online,” ujar Yohanes Tri Waluya, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar.
Hakim Sisworo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, menegaskan pentingnya revitalisasi pasar tradisional untuk bersaing dengan perkembangan pasar modern dan toko online. Ia mengakui tantangan yang dihadapi pasar tradisional dan berjanji akan mengupayakan berbagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut, terutama menjelang bulan Ramadan yang menjadi harapan bagi para pedagang.
“Nanti dibulan puasa akan diadakan pasar ramadhan dan diharapkan pasar ini penuh dengan aktivitas baik pagi untuk pasar tradisional malam untuk kegiatan anak anak muda,” ungkap Hakim Sisworo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar.
Para pedagang Pasar Legi meminta agar pemerintah segera memberikan solusi untuk meningkatkan kunjungan pembeli dan memperbaiki kondisi pasar. Mereka berharap ada langkah-langkah konkret yang bisa membantu menghidupkan kembali pasar tradisional, terutama menjelang bulan Ramadan yang biasanya menjadi momen penting bagi perdagangan.
Sementara itu, pemerintah Kota Blitar diminta untuk memberikan perhatian lebih agar Pasar Legi dapat kembali menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang ramai dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat.
Editor: Fikri Fadhlul
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa