Kediri,jurnalmataraman.com – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Kediri, Katino meminta mantan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk transparan terkait dana hibah, terutama yang pernah diserahkan kepada yayasan dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Kota Kediri.
Permintaan Katino bukan tanpa alasan, karena pernyataan mantan Walikota Kediri mengenai bantuan hibah untuk PCNU, sempat menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan. Keterbukaan ini tidak hanya penting bagi PCNU, namun juga menurut Katino penting juga untuk yayasan dan ormas lain agar menciptakan kejelasan dan menghindari spekulasi yang tidak perlu. Selain itu masyarakat Kota Kediri juga berhak mengetahui apakah organisasi lain juga menerima bantuan yang signifikan dari APBD apa tidak.
“Mantan Walikota Kediri beberapa waktu lalu membuka data bahwa selama memerintah sudah menyumbang PCNU melalui anggaran APBD Kota Kediri sekitar 50 miliar selama 2018 – 2024. Nah, kalau berani membuka data bantuan hibah tersebut, seharusnya beliau juga membuka data bantuan ke organisasi sosial yang lain,” jelasnya.
Katino menambahkan jika hanya satu organisasi yang dipublikasikan, sementara yang lainnya tidak, hal ini bisa menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat. “Jadi kami berharap beliau membuka semuanya kalau memang pernah memberi bantuan dana hibah. Biar masyarakat terdidik, biar terang benderang. Karena itu memang fungsi pemerintah,” jelas Katino.
Dalam konteks ini, keterbukaan data merupakan solusi yang diharapkan mampu menenangkan berbagai pihak yang merasa belum mendapat kejelasan terkait aliran dana hibah tersebut. Katino dan partainya, Gerindra, berharap agar masyarakat dapat melihat sendiri bagaimana distribusi anggaran hibah dilakukan, tanpa ada yang perlu ditutup-tutupi. (ben)