Tulungagung, jurnalmataraman.com – 9 Desa yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih di Tulungagung berada di 6 Kecamatan diantaranya Kecamatan Campurdarat, Besuki, Tanggung Gunung, Rejotangan, dan Pucanglaban. Krisis air ini terjadi sejak Bulan Juli lalu dan saat ini kondisinya semakin parah hingga sumber air mulai mengering.
Untuk menanggulangi dampak kekeringan ekstrem ini Polres Tulungagung bersama BPPD Tulungagung dan kodim setempat, menggelontorkan 100 tangki air bersih. Bahkan kendaraan water kanon dari Polres Tulungagung turut dikerahkan untuk mengirimkan bantuan air bersih.

Menurut Kapolres Tulungagung AKBP Mohamad Taat Resdi mengatakan, untuk mengupayakan menyalurkan bantuan air bersih ke 9 Desa yang terdampak.
“Upaya kita bersama untuk meningkatkan masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, jadi kita akan menyalurkan bantuan air bersih ke 9 Desa yang terdampak,” ujar AKBP Mohamad Taat Resdi Kapolres Tulungagung.
Ia juga menambahkan bantuan tersebut akan disalurkan secara bertahap sampai dengan musim kemarau berakhir pada Bulan Oktober mendatang ke wilayah yang tedampak kekeringan.
“Jadi kita akan salurkan bantuan air bersih tersebut secara bertahap sampai musim kemarau berakhir pada Bulan Oktober mendatang ke wilayah yang tedampak kekeringan,” imbuhnya.
Sementara data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, bencana kekeringan ekstrem diprediksi masih akan terjadi hingga Bulan Oktober mendatang.
Terkait kondisi itu tidak pihaknya juga telah menyiapkan anggaran darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan. (bon/sal)