Jurnalmataraman.com
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • JAWA TIMUR
  • SUARA PEMBACA
No Result
View All Result
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • JAWA TIMUR
  • SUARA PEMBACA
No Result
View All Result
Jurnalmataraman.com
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Kedai Kopi Antimainstream Yang Cocok Untuk Semua Kalangan

by M. Zainurofi
12 Juni 2025 | 11:27
Reading Time: 2 mins read
0
Kedai Kopi Antimainstream Yang Cocok Untuk Semua Kalangan

Kediri, jurnalmataraman.com – Suasana hangat langsung menyambut setiap pengunjung yang memasuki Kedai Baswara. Aroma kopi yang baru diseduh berpadu dengan wangi khas cat air dan kertas lukis yang menguar pelan di udara, menciptakan sensasi unik yang sulit ditemukan di kedai kopi biasa.

Tembok-tembok Kedai Baswara bukan hanya sekadar pembatas ruang, melainkan juga kanvas-kanvas penuh warna hasil goresan para pengunjung yang pernah menumpahkan perasaan mereka di sana. Lukisan-lukisan penuh cerita menghiasi setiap sudut, mulai dari gambar pemandangan, hewan, tokoh imajinatif, hingga goresan kata-kata galau.

Terletak di Jalan Glagah, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, kedai ini bukan sekadar tempat ngopi. Kedai Baswara hadir sebagai pelarian artistik di tengah kesibukan Kampung Inggris. Di sini, setiap pengunjung bebas menumpahkan isi hati, ide, atau bahkan keresahan mereka dalam bentuk lukisan tanpa perlu membawa peralatan sendiri.

Setiap meja kayu yang tampak sederhana dilengkapi dengan kuas-kuas kecil dan cat air siap pakai. Kertas lukis berukuran A4 disediakan dengan harga terjangkau, hanya Rp 7.000, sudah termasuk alat dan media lukis yang dapat digunakan sepuasnya. Tak heran jika sebagian besar dinding kedai kini telah dipenuhi oleh karya-karya penuh makna dari para pengunjung.

Sukma Maulana, pemuda berusia 21 tahun yang menjadi pemilik sekaligus penggagas konsep unik ini, mengungkapkan bahwa ide membuka kedai ini berawal dari rasa putus asa yang kemudian diubah menjadi sebuah ruang kreatif.

“Dulu saya merasa sulit menemukan tempat yang nyaman untuk mengekspresikan diri melalui seni sambil menikmati kopi. Maka dari itu, saya mendirikan Kedai Baswara sebagai tempat yang menggabungkan keduanya,” ujar Sukma Maulana.

Kini, Kedai Baswara telah beroperasi selama dua tahun. Dari awalnya hanya dikelola oleh tiga orang, kini kedai ini sudah mempekerjakan sepuluh karyawan yang melayani ratusan pengunjung setiap minggunya. Pendapatan harian kedai bahkan bisa mencapai Rp 2 juta dengan harga menu yang tetap terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

Kedai Baswara bukan hanya sekadar tempat nongkrong, melainkan juga ruang di mana seni dan kopi berpadu, menghadirkan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung yang datang.

(editor : Trias M.A)

Bagikan di Media Sosial
Tags: berita kediriinfo kopi pareKedai Kopi Antimainstreamlukis senja parepare kediriperkopian pare
ShareTweetShare
Next Post
Persik Kediri Lepas Ze Valente, Brendon Lucas dan Didik Wahyu

Persik Kediri Lepas Ze Valente, Brendon Lucas dan Didik Wahyu

Jurnalmataraman.com

© 2025 Jurnal Mataraman - Dekat dan Membangun .

Navigate Site

  • KONTAK
  • REDAKSI
  • INDEKS
  • TENTANG KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • JAWA TIMUR
  • SUARA PEMBACA

© 2025 Jurnal Mataraman - Dekat dan Membangun .