Kediri, jurnalmataraman.com – Kota Kediri menyimpan banyak jejak sejarah , yang memiliki nilai budaya tinggi. Menelusuri jejak-jejak sejarah tersebut, para pecinta budaya dan sejarah baik dari dalam kota Kediri ataupun luar kota ikut ambil bagian dalam Jelajah Pecinan Kediri.
Berkonsep tur, perjalanan jelajah kawasan pecinan Kota Kediri diawali dari sekitar jalan Panglima Sudirman, tepatnya di sebuah rumah yang dulunya merupakan rumah seorang kapiten Tionghoa. Rombongan kemudian menuju Kelurahan Ringinanom, yang dikenal sebagai kampung seni.
Usai dari kelurahan Ringinanom, rombongan berisi kurang lebih 50 orang itu melangkahkan kaki ke Koramil Kota Kediri, untuk melihat arsitektur bangunan bergaya klasik. Jelajah berlanjut menyusuri Kampung Pecinan Pakelan dan berhenti di Rumah duka Gie Kie Kong Soe, yang sudah berstatus cagar budaya.
Di sini peserta juga melihat langsung bangunan utama yang berupa ruang sembahyang dan pendopo, yang berdiri sejak tahun 1875. Keduanya masih bertahan dengan desain asli khas Tionghoa, dan berbagai ornamennya.
Selain itu, di samping kanan bangunan utama tersimpan kereta keranda, sedangkan di sisi kiri terdapat ruangan khusus untuk menyimpan peti jenazah yang saat ini dikelola oleh Perkumpulan Sinoman Dana Pangrukti Kediri.
Perjalanan berlanjut ke kantor Kelurahan Pakelan, dimana dahulu digunakan kantor sekretariat para pedagang Tionghoa yang ada di wilayah Kediri. Perjalanan berakhir di klenteng Tjoe Hwie Kiong.
“ kampung – kampung Ringinanom ini sebagai dikota Kediri adalah kampung budaya atau kampungnya seniman “ ucap Didin Saputro
Dari Jelajah Kawasan Pecinan ini, diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan sejarah yang ada di Kota Kediri, terutama bagi kalangan muda. (ben/nal).