Tulungagung, jurnalmataraman.com – Berawal dari hobi dengan kesenian kuda lumping khususnya barongan, Didik Nofianto, seorang pemuda asal Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, saat ini justru menekuni usaha pembuatan kerajinan barongan.
Mulai belajar membuat barongan sejak tahun 2018 kemudian diunggah ke media sosial, dalam waktu satu tahun didik sudah mulai mendapat pesanan. Sampai dengan tahun 2024 ini pesanan berdatangan dari luar kota hingga luar pulau, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Selain mendapat pesanan barongan lengkap dengan pernak perniknya, saat ini Didik justru lebih dikenal sebagai spesialis pembuat jamang atau perhiasan kepala barongan. Jamang dibuat dari bahan kulit sapi dan bisa juga dari bahan plastik drum bekas, tergantung permintaan pelanggan. dikerjakan seorang diri, dalam satu bulan didik mampu menyelesaikan dua barongan lengkap, atau empat buah jamang.
“Pertama teka hobi mas, biyen melu jaranan terus terinspirasi pengen gawe dewe” ujar Didik Nofianto
Satu buah jamang karya Didik ini dijual antara 650 ribu ruiah hingga 1 juta rupiah, sedangkan kepala barongan lengkap dijual antara 3 juta 500 ribu rupiah hingga 5 juta, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan.(bon/dan).