Tulungagung,jurnalmataraman.com – Meski harga komoditas tembakau saat ini tergolong tinggi, penjabat bupati Tulungagung, Heru Suseno mengingatkan agar para petani tidak lantas latah dengan beralih dari tanaman lain ke tanaman tembakau, atau memperluas lahan tanam tembakau secara berlebihan. Hal itu disampaikan Heru Suseno saat menghadiri acara tanam perdana tembakau di Desa Kendal Bulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, pada Jumat siang.
pernyataan Heru Suseno tersebut bukan tanpa alasan. dalam prinsip ekonomi harga barang akan selalu dipengaruhi jumlah ketersediaan dan permintaan. Dikhawatirkan jika stok hasil panen tembakau melimpah, maka dikhawatirkan harga justru akan jatuh.
menurut Heru, dalam tiga tahun terakhir produksi tembakau di Tulungagung meningkat sekitar 35 hingga 40 persen, dengan hasil produksi sebesar seribu 100 ton pertahun. Harga tembakau rajangan kelas super di Tulungagung saat ini mencapai 140 ribu rupiah perkilogram, sedangkan kualitas paling rendah berada di kisaran 90 ribu rupiah perkilogram. Heru Suseno berharap, harga tembakau pada saat panen raya tembakau nanti tetap stabil, dan kalaupun ada penurunan tidak terlalu besar.
“Jadi hari ini kita menandai tanam tembakau tetap utuh, karena tembakau ini kalau tidak di budidayakan dengan baik maka produksinya pun tidak bagus”. ucap Heru Suseno.
Heru Suseno yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, menambahkan jika Jawa Timur menjadi daerah produsen tembakau terbesar di Indonesia. Total luasan lahan tembakau mencapai 114 ribu hektar, dengan hasil produksi sebesar 160 ribu ton pertahun.(bon/rin)