
Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Biaya operasional penanganan sampah di Tulungagung ternyata mencapai Rp 5 Miliar. Namun, besarnya operasional tersebut ternyata belum mencangkup seluruh wilayah di Tulungagung.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Makrus Manan mengatakan, di Tulungagung setidaknya ada sekitar 400 petugas kebersihan. Meliputi tukang sapu hingga sopir truk pengangkut sampah. Mereka merupakan tenaga lepas atau non ASN.
“Per petugas kebersihan tiap bulanya mendapatkan Rp 1,2 Juta. Jika ditotal mencapai Rp 5 Miliar tiap tahun,” ujarnya.
Makrus mengungkapkan, 400 petugas kebersihan itu masih kurang menangani sampah di Tulungagung. Dengan jumlah petugas tersebut, hanya enam kecamatan yang masih mendapatkan pelayanan sampah.
“Diantaranya Kecamatan Tulungagung, Kedungwaru, Boyolangu, Sumbergempol, Kauman dan Ngantru. Sisanya masih belum mendapatkan pelayanan sampah,” paparnya.
Jika ingin memperluas pelayanan sampah, Makrus menjelaskan perlu penambahan petugas. Diperkirkanan untuk dapat memberikan pelayanan di seluruh wilayah Tulungagung, membutuhkan sekitar 700 petugas kebersihan. (mj/ham)