Trenggalek, Jurnalmataraman.com – Ratusan warga dari Desa Panden, Kecamatan Dongko, dan Desa Gembes, Kecamatan Munjungan, melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Trenggalek, Senin (18/11/2024). Mereka memprotes kondisi jalan rusak yang telah berlangsung bertahun-tahun tanpa adanya perbaikan dari pemerintah daerah.
Para demonstran datang menggunakan kendaraan pick-up dan sepeda motor obrok, yang sebagian besar bertuliskan berbagai aspirasi mereka terkait kondisi jalan yang kini sangat sulit dilalui. Jalan tersebut merupakan akses utama bagi perekonomian warga, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai tukang sayur dan petani hutan produktif.
Warga mengungkapkan bahwa jalan tersebut sangat vital bagi kehidupan mereka, karena menghubungkan mereka dengan pasar dan berbagai fasilitas penting lainnya. Selama bertahun-tahun, kondisi jalan yang rusak parah semakin menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka, bahkan menyebabkan kerugian ekonomi.
Pada tahun 2023, warga sempat melakukan perbaikan secara mandiri dengan dana terbatas, namun hanya mampu memperbaiki sebagian jalan sepanjang 3 kilometer. Sayangnya, kondisi tersebut kini kembali rusak parah dan masyarakat tidak mampu lagi untuk melakukan perbaikan sendiri.
Dalam orasinya, Ketua Persatuan Masyarakat setempat, Mei Wahyudin, meminta agar Pemkab Trenggalek segera mengambil langkah nyata dengan melakukan betonisasi dan pembuatan jalan hotmix. Menurutnya, perbaikan jalan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, mengingat jalan tersebut adalah akses utama yang menopang kehidupan ekonomi warga.
“Ini dalam rangka menyampaikan aspirasi kalua jalan klumpit, jalan daerah kabupaten Trenggalek saat ini sedang rusak parah, dan itu bukan hanya akses Masyarakat biasa tapi itu jalan ekonomi Masyarakat, kemudian juga para petani itu luar biasa banyak mengakses jalan itu, hari ini kita tunjukkan ada sekitar 20 ribu lebih tukang etek yang hadir di Gedung Dewan Kabupaten Trenggalek sebagai divisualisasi bahwa jalan munjungan merupakan akses ekonomi Masyarakat munjungan dan jalan yang rusak kurang lebih 3KM,” ujar Mei Wahyudin, Ketua Persatuan Masyarakat.
“sebenarnya kalau Pembangunan antara Dongko dan Munjungan itu sudah ada tetapi tidak menyelesaikan masalah karna yang paling parah itu malah tidak disentuh,” lanjutnya.
Warga meminta agar pemkab trenggalek segera melakukan betonisasi dan pembuatan jalan hotmix yang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah.
Warga menegaskan bahwa mereka tidak lagi sanggup menunggu lebih lama. Selama ini, mereka sudah berusaha semampunya untuk memperbaiki jalan tersebut secara mandiri, namun kondisi jalan yang semakin parah membuat mereka sangat membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Aksi demo ini menjadi salah satu bentuk protes terbesar yang dilakukan masyarakat untuk menyuarakan keluhan mereka terhadap pemerintah daerah, yang dianggap lalai dalam memperhatikan infrastruktur yang sangat vital bagi kehidupan mereka.
Penulis : Hammam Defa
Editor : Harumi Ambar Sari
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa