Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Proyek perbaikan jalan di Kabupaten Tulungagung tahun ini nampaknya terpaksa harus mengalami hambatan, hingga mengakibatkan proyek berjalan lambat. Pasalnya, beberapa proyek diketahui mengalami gagal tender dan bahkan proyek yang sedang digarap pun terdampak bencana, hingga pelaksanaannya molor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari Subagyo mengakui jika pembangunan jalan di Kabupaten Tulungagung tahun ini sedikit mengalami hambatan. Akibatnya pengerjaan beberapa proyek terpaksa molor. Hal itu dikarenakan proyek yang mengalami gagal tender hingga proyek yang tengah dikerjakan, namun justru terdampak bencana susulan.
Bagi proyek yang nengalami gagal tender, pihaknya berencana untuk menganggarkan kembali tahun depan agar bisa segera dikerjakan sejak awal tahun.
“Memang yang jadi evaluasi kami, kemarin itu proyeknya dimulai pertengahan tahun, sehingga menumpuk di akhir tahun,” terangnya.
Proyek yang gagal tender itu, ungkap Hari, terdapat sebanyak delapan jenis proyek perbaikan jalan di Tulungagung. Proyek tersebut gagal dilakukan tender lantaran berbagai macam alasan. Salah satunya seperti waktu yang terlalu mepet, sehingga pihak rekanan tidak mau mengambil resiko untuk mengerjakan proyek tersebut.
Selain waktu yang mepet, mereka juga harus memenuhi permintaan sesuai spesifikasi yang diinginkan. Mengingat mereka hanya punya waktu satu setengah bulan untuk menyelesaikan proyek sesuai spesifikasi.
“Mereka tidak mau ambil resiko, apalagi waktunya terlalu mepet dan pastinya diawasi BPK,” ungkapnya.
Selain proyek yang mengalami gagal tender, jelas Hari, pihaknya juga harus dihadapkan atas masalah bagi proyek yang sudah mulai proses pengerjaan. Pasalnya, pada kondisi saat ini yang masih terjadi hujan, membuat pengerjaan proyek tidak berjalan maksimal. Bahkan beberapa proyek terpaksa kembali terdampak bencana pada saat dilakukan proses perbaikan.
Menurut Hari, beberapa proyek yang mulai dikerjaan dan kembali terdampak bencana itu diantaranya berada di Jembatan Dono Kecamatan Sendang, Jembatan Suwatu Kecamatan bandung dan jalan Gunung Tugel Desa Samar Kecamatan Pagerwojo.
“Tiga lokasi itu awalnya sudah terkena bencana, lalu kita perbaiki, saat prosesnya berjalan sudah terkena bencana lagi,” jelasnya.
Meski terdampak bencana susulan, ujar Hari, pihaknya optimis pembangunan akses jalan di tiga lokasi itu bisa segera selesai di akhir tahun 2022. Seperti halnya pembangunan di Jembatan Suwaru yang pondasinya sudah jadi, sehingga menyisakan badan jembatan untuk segera diselesaikan.
Hanya saja memang untuk perbaikan di Jembatan Dono serta akses jalan di Gunung Tugel Desa Samar Kecamatan Pagerwojo yang kondisinya sedikit mengkhawatirkan.
“Di samar itu kalau hujan, tanahnya masih sering longsor, apalagi disana sudah mulai perbaikan,” pungkasnya.