Kediri, jurnalmataraman.com – Ekskavasi atau penggalian Situs Tondowongso di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri terus dikebut. Upaya ini dilakukan agar bentuk asli candi yang masih misterius segera diketahui sehingga pengembangan destinasi wisata berbasis cagar budaya bisa segera terealisasi.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri bersama tim arkeolog Universitas Gadjah Mada (UGM) terus melakukan penelitian di area situs tersebut. Situs Tondowongso sendiri diketahui telah terkubur material vulkanik Gunung Kelud selama ratusan tahun.
Sebanyak 15 arkeolog dikerahkan untuk menggali tanah di lokasi dengan tujuan menampakkan kembali bangunan candi. Ekskavasi kali ini ditargetkan rampung dalam beberapa hari ke depan.
Hasil sementara menunjukkan adanya struktur bangunan yang diduga merupakan gugusan candi dan mandala atau tempat belajar agama Hindu. Nantinya bangunan tersebut akan dipasang pelindung agar tetap terjaga.
“Ekskavasi ini kita kebut supaya segera terlihat bentuk asli candi. Setelah itu baru kita pikirkan tahapan berikutnya agar bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata budaya,” ujar Eko Priatno Kepala Bidang Cagar Budaya Disbudpar Kabupaten Kediri.
Candi Tondowongso merupakan warisan sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang diperkirakan berdiri pada tahun 1006 Masehi atau abad ke-11. Situs dengan luas lahan mencapai 9.700 meter persegi ini pertama kali ditemukan pada 2006. Penelitian kemudian dilakukan secara intensif oleh lembaga akademis dari Yogyakarta sejak 2008 hingga 2018.
( Editor : Nando & Trias M.A )