Blitar, jurnalmataraman.com – Dinas Kesehatan Kota Blitar (Dinkes) telah melaksanakan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di beberapa tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, di antaranya di lingkungan RW 2, RT 11, Kelurahan Gedog, Kota Blitar, pada Jumat siang. Tim petugas menyisir lokasi-lokasi seperti rerumputan liar, kandang ternak, lorong rumah, hingga lubang got yang sering menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD.
Permohonan fogging tersebut diajukan oleh masyarakat setempat, setelah Dinkes mencatat telah ada lima laporan kasus DBD pada awal Januari 2025. Penyebaran virus DBD ini menyerang berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Selama tahun 2024, Dinkes Kota Blitar mencatat sebanyak 135 kasus warga yang terjangkit DBD, dengan empat pasien di antaranya meninggal dunia. Meskipun penyebaran virus ini terjadi di semua kecamatan di Kota Blitar, Kecamatan Sananwetan tercatat sebagai daerah dengan sebaran kasus tertinggi sepanjang tahun 2024.

Dissie Laksmonowati, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, mengungkapkan bahwa langkah-langkah pencegahan seperti fogging ini diharapkan dapat mengurangi angka penularan DBD.
“Kegiatan ini yaitu pegasapan atau fogging di masyarakat karena memang ada kasus DBD dalam bulan januari ini memang lumayan melonjak karena musim hujan,” ujar Dissie Laksmonowati, Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Pengakit Dinkes Kota Blitar.
Selain itu, Wiwik Wigati, pemegang Program DBD Puskesmas Sananwetan, menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan, serta rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Sampai sekarang untuk di tahun 2025 ini, kasus sudah terlapor kurang lebih 5 kasus, untuk Kota Blitar ini yang paling tinggi kasusnya ada di Kecamatan Sananwetan disbanding kecamatan lainnya,” ungkap Wiwik Wigati, Pemegang Program DBD Puskesmas Sananwetan.
Dengan semakin meluasnya penyebaran DBD, Dinkes Kota Blitar akan terus melakukan upaya preventif untuk mengurangi risiko penyakit ini, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan agar penyebaran DBD dapat diminimalisir.
Editor: Fikri Fadhlul
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa