Nganjuk, Jurnalmataraman.com – Kasus demam berdarah di kabupaten nganjuk sejak tiga bulan terakhir mengalami peningkatan signifikan. Hal itu membuat ruang perawatan di rumah sakit umum daerah nganjuk overload.
Sejumlah ruang perawatan seperti ruangan anggrek di rumah sakit umum daerah nganjuk penuh. Puluhan pasien yang menjalani perawatan secara intensif.
Membludaknya pasien demam berdarah mayoritas yang terjangkit anak- anak hingga remaja. Hal ini membuat pihak rumah sakit harus menambah bed kasur yang sebelumnya hanya terdapat dua puluh empat bed kasur, kini bertambah menjadi tiga puluh tujuh bed kasur.
“meskipun pihak RSUD telah melakukan penambahan bed Kasur, akan tetapi masih kurang, karena masih banyak pasien yang masih dirawat dan pasien agar bisa di rawat terpaksa di tempatkan di ruangan instalasi gawat darurat, sehingga untuk bisa mendapatkan ruangan harus menunggu pasien lainnya pulang.” Ujar Winarti, Kabid Pelayanan Medis Rsud Nganjuk.
Peningkatan kasus demam berdarah di kabupaten nganjuk terjadi sejak tiga bulan terakhir. Dari data dinas kesehatan kabupaten nganjuk tercatat sejak tahun 2024 jumlah kasus demam berdarah mencapai 241 kasus dan enam kasus di antaranya meninggal dunia.
“Pada tahun 2024 ini kasus demam berdarah dengue mengalami peningkatan yang signifkan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2024 terdapat 241 kasus 6 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada tahun lalu terdapat 205 kasus dengan kematian tiga orang” ungkap Christiana Firmaningtyas, Kabid P2P Dinkes Nganjuk
Sejauh ini upaya yang di lakukan dilakukan petugas untuk pencegahan demam berdarah dengue. Selain melakukan fogging juga menghimbau kepada warga agar tak menyepelekan penyakit dbd, sebab jika penanganannya terlambat dampak paling fatal bisa menyebabkan kematian. (syar/3as)