Trenggalek, jurnalmataraman.com, Pasar pon trenggalek telah diresmikan pada 2020 silam. Namun aktivitas di Pasar Pon sangat sepi dari pembeli. Kondisi itu membuat banyak pedagang memilih menutup kiosnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Dan Perdagangan (DISKOMINDAG) Kabupaten Trenggalek Saniran mengatakan di Pasar Pon Trenggalek terdapat 479 kios dan 231 los. Semua kios dan los sebenarnya sudah terisi, namun banyak pedagang yang memilih tutup.
Dari hasil survey kepada beberapa pedagang Pasar Pon Trenggalek, kios dan los yang tutup disebabkan karena sepi pembeli. Pasalnya biaya operasional tidak seimbang dengan pendapatan penjualan.

“ Sepinya pembeli di Pasar Pon Trenggalek akibat menjamurnya e-commerce banyak masyarakat saat ini yang lebih membeli barang melalui e-commerce. Persaingan dengan e-commerce juga dirasakan oleh pasar lainya akibatnya pembeli di pasar menurun,” Ujar Kepala Diskomindag Trenggalek Saniran.
Disinggung soal upaya meningkatkan geliat ekonomi di Pasar Pon Trenggalek, Saniran menjelaskan bahwa pihaknya berencana akan memberikan pelatihan pemasaran digital kepada pedagang di Pasar Pon Trenggalek. Tujuanya agar para pedagang bisa menjemput bola dan tidak hanya menunggu pembeli secara offline. (ham/ar)