Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Selama bertahun-tahun, akhirnya pusaka tombak kanjeng kyai upas dapat di boyong Pemkab Tulungagung kembali tempat asalnya yakni ke Griyo Dalem Kanjengan. Prosesi boyongan dilakukan secara adat jawa, dan pusaka di bawa langsung oleh Bupati Tulungagung, (8/11/2022).
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya prosesi boyongan Pusaka Kanjeng Tombak Kyai Upas. Pada kesempatan itu, Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kepatihan, Tulungagung, keluarga Pringgo Kusuman, perangkat, aparat, Forkopimda dan seluruh OPD lingkup Pemkab Tulungagung yang hadir dalam acara tersebut.
“Alhamdulillah malam hari ini kita dapat melaksanakan prosesi boyongan pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas dengan lancar,” ucap Maryoto Birowo.
Selanjutnya, Bupati mengajak masyarakat Tulungagung untuk bersama merawat dan menjaga Griya Ndalem Kanjengan Kepatihan agar nantinya tempat tersebut bisa menjadi icon di Kabupaten Tulungagung dan sebagai sarana wisata religi yang berada di tengah kota Tulungagung.
Maryoto juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah bersama – sama telah membantu dalam proses pembelian, pelepasan hak atas tanah dan bangunan Griya Ndalem Kanjengan, sehingga dapat mengembalikan Tombak Kanjeng Kyai Upas ke tempat semula dari ahli waris pusaka sebelumnya.
“Saya juga berharap semoga kedepannya Kabupaten Tulungagung yang tercinta ini bisa lebih baik lagi aman dalam mewujudkan Kabupaten Tulungagung yang responsif, aman, makmur, Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto,” harapnya.
Ditambahkannya, ini sekaligus merupakan kado Kabupaten Tulungagung yang saat ini tengah memperingati hari jadinya yang ke – 817.
“Ini sekaligus merupakan kado hari jadi Kabupaten Tulungagung yang ke – 817 tahun 2022 bahwa kita sudah memiliki kembali asal sejarah yang berada di tengah kota ini, sekali lagi saya mengajak bersama untuk berdoa memohon kepada yang kuasa agar kita semua dijauhkan dari segala mara bahaya serta semakin sejahtera,” tutupnya.
Untuk diketahui, dalam prosesi boyongan pusaka Tombak Kyai Upas dilakukan secara adat jawa yang mana pada saat prosesi boyongan, Tombak Kanjeng Kyai Upas dari tempat penyimpanan area kantor Dinas Kearsipan Tulungagung dibawa menuju ke Griya Ndalem Kanjengan dengan diikuti oleh tokoh budaya, barisan prajurit, putri dayang, abdi dalem wimbasara, dengan diiringi kesenian khas Tulungagung yakni Reyog Kendang