Kediri, jurnalmataraman – Beginilah blangkon-blangkon buatan Supari, warga asal Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri yang kini semakin diminati dan banjir pesanan.
Blangkon buatan Supari ini tidak hanya dibeli oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya, namun juga telah sampai ke luar pulau Jawa. Salah satunya ke kota Bontang dan Kalimantan Timur yang sudah menjadi salah satu pelanggan tetapnyal.
Dalam pembuatannya, Supari dibantu oleh anaknya. Di mana dalam sebulan, setidaknya ada 70-80 buah blangkon yang dihasilkan.
Diakui oleh Supari, kebanyakan permintaan terhadap blangkon buatannya inipun didominasi dari sejumlah komunitas-komunitas budaya. Sedangkan untuk harganya, dijual mulai dari harga 100 ribu rupiah sampai dengan 250 rupiah, tergantung dari bahan yang dipergunakan.
Lebih lanjut, Supari mengatakan, usaha yang sudah ia geluti semenjak tahun 2016 itu bermula saat Supari merasa kurang nyaman dalam menggunakan blangkon yang ia telah beli dari luar.
“Awal mulanya saya bisa membuat blangkon itu secara otodidak jadi waktu saya berprofesi sebagai pranatacara” ujar Supari
Penasaran bagaimana agar bisa nyaman saat memakai blangkon, mendorong Supari membongkar blangkon yang telah ia beli dan mempelajari seluk beluk blangkon. Berbekal sebuah mesin jahit milik sang nenek, Supari belajar menjahit dan membuat blangkon sendiri hingga sekarang. Maklum, hal ini seiring profesi yang digeluti oleh Supari ini ialah sebagai MC atau pranata acara pernikahan adat, yang mengharuskan Supari menggunakan blangkon dalam mendukung pekerjaannya.(rof/dan).