Trengggalek, jurnalmataraman.com– Bencana tanah gerak yang telah terjadi sejak 2023 kini semakin memburuk di Desa Nglebo, Kecamatan Trenggalek. Retakan tanah yang muncul di berbagai tempat, mulai dari akses jalan, rumah penduduk, hingga pekarangan warga, semakin meluas dan mengancam keselamatan warga.
Pada musim hujan ini, retakan tanah di perkampungan terus bertambah. Bahkan, di salah satu pekarangan warga, tanah ambles hingga kedalaman dua meter. Retakan tanah yang meluas ini telah mencapai luas sekitar satu hektare, dan di dalam zona retakan tersebut terdapat tujuh rumah penduduk yang terancam.
Suyakun, salah satu warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya.Kami sangat khawatir setiap kali hujan deras turun, karena ancaman bencana semakin besar. Selain retakan yang terus berkembang, ada juga tanah yang ambles seperti yang terjadi di pekarangan saya,
“Tanah gerak ini terjadi dari beberapa tahun lalu dan saat ini ada keretakan susulan lagi pada tahun ini mengingat hujan dengan tensis tinggi ini yang mengakibatkan jalan dan rumah warga menjadi retak dari akibat tanah gerak 7 rumah menjadi dampaknya” ujar Suyakun warga setempat.
Kondisi ini membuat warga semakin cemas, mengingat bencana tanah gerak yang kerap terjadi dapat menyebabkan kerusakan lebih parah, terutama jika hujan deras terus mengguyur daerah tersebut. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk melakukan upaya penanggulangan agar bahaya tanah gerak ini bisa diminimalisir.
Pemerintah daerah Trenggalek diharapkan segera melakukan evaluasi dan langkah konkret untuk menangani masalah ini, baik melalui perbaikan infrastruktur maupun dengan melibatkan ahli geologi untuk memetakan potensi risiko tanah gerak lebih lanjut.
Dengan terus berkembangnya bencana ini, para warga dan pemangku kepentingan berharap langkah cepat dari pihak berwenang untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut.
Editor : Firda Siti
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa