Trenggalek,jurnalmataraman.com – Saat ini bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek Melanda Di 24 Desa. Hal ini disebabkan karena musim kemarau berkepanjangan.
Purwanti salah satu warga Desa Dermosari Kecamatan Tugu yang terdampak kekeringan megatakan, sejak Agustus lalu sumur warga sudah mulai mengering. Selama bencana kekeringan warga hanya mengandalkan bantuan air bersih. Bahkan warga harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih saat bencana kekeringan.
Untuk 1 galon air berih itu kami beli Rp 1.000 dan Rp 2.000 per galon untuk air minum. Sedangkan dalam setiap hari, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga yang terdampak bencana kekeringan harus membeli 5 galon.
“Kekeringan dimulai pada bulan Agustus dan kalau kondisi sumur biasa menjadi kering, tidak ada airnya, kalau sumur bor masih, selama ini dapat airnya belijika belum ada setoran, beli di sumber untuk air biasa dan kalau ambil sendiri dua ribu tapi kalau minta diantar sampai rumah menambah biaya transport,” ucap Purwanti, warga.
Kasat lantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno mengatakan bantuan air bersih disalurkan ke Desa Dermosari, Kecamatan Tugu. Adapun total air bersih yang didistribusikan mencapai 12.000 liter.
Agus juga memeriksa kondisi sumur warga yang sudah mengering. Padahal sumur warga tersebut memiliki kedalaman mencapai 20 meter.
“Kami mendistribusikan 12.000 liter air bersih ke wilayah desa Dermosari, Kecamatan Tugu, untuk membantu masyarakat untuk menanggulangi air bersih,dari kedalaman 20 meter sudah mulai kering Insyaallah nantinya dalam rangka ulang tahun lalu lintas kami akan mengirimkan salah satunya adalah air bersih kepada warga yang membutuhkan,” ujar Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno.
Agus berharap, dengan bantuan air bersih yang diberikan dapat meringankan beban warga disaat bencana kekeringan melanda. (ham/ka)